CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 18 November 2017

Domba Berbulu Srigala: Si Lemah Yang Bertingkah Paling Tangguh

Disponsori oleh keputusasaanku terhadap proyek di ajang Bulan Nulis Novel Storial, aku memutuskan untuk refreshing sedikit dengan membaca buku baru.

Buku ini sudah lama masuk ke dalam wishlist-ku. Tapi berhubung bulan-bulan kemarin aku fokus dengan buku-buku Tere Liye yang nyaris punah di peredaran, akhirnya buku ini terbelikan juga bulan ini.

Judulnya Domba Berbulu Srigala. Membaca itu saja pasti langsung terlintas di benak siapapun bahwa kisah ini bakal menarik. Jika biasanya orang-orang tertentu cenderung berpura-pura baik demi menyembunyikan sifat jahatnya, srigala berbulu domba, kisah dalam buku ini justru sebaliknya. Jadi, inilah poin menarik ketika aku membaca judulnya. Pun ketika membaca blurb di belakang sampul. Ketebak, memang. Tema sekolahan, bullying, persaingan, dan lain-lain yang sudah umum terjadi di sekolah. Tapi aku masih penasaran bakal seperti apa ceritanya berjalan.

Kisahnya tentang Robin, seorang siswi SMA yang punya reputasi buruk di sekolah. Aslinya dia hanya gadis penakut yang berlindung di balik nama "besar" sepasang sepupu kembarnya. Demi menyembunyikan kelemahan itu, dia bersikap dingin dan menjauhi semua orang, membiarkan gosip-gosip miring tentangnya menempel pada dirinya.

Jujur, aku sedikit bingung dengan gaya tulisan #Rree si penulis. Entah dia terinspirasi gaya menulis dari mana, ini adalah pertama kalinya aku membaca konsep penulisan seperti buku ini. Sudut pandang dilihat dari orang ke-3 dan orang pertama sekaligus. Dalam penceritaan, penulis berlaku sebagai orang ke-3. Tapi di dalam cerita pun #Rree berubah menjadi Robin sebagai orang pertama, tokoh utama yang menceritakan kisahnya. Dan antara si orang ke-3 dan orang pertama ini hanya dibedakan dari format tulisan. Orang ke-3 ditulis dengan cara biasa. Sementara ketika Robin menjadi pencerita, ada tanda kutip seperti kau sedang membaca dialog, kalimatnya ditulis tebal.

Selain itu, gaya diksi #Rree bagiku juga agak membingungkan. Dia jarang sekali memberi keterangan nama setelah dialog. Itu membuatku agak kesulitan mengetahui dialog itu milik siapa, tokoh mana yang barusan bicara. Yap, sepertinya #Rree jarang menyebut subjek. Struktur kalimatnya langsung diawali dengan predikat dan objek. Sebenarnya gaya seperti ini tidak masalah sama sekali jika pada saat itu dia hanya melibatkan satu subjek. Tapi jika dalam pertemuan, melibatkan sekian orang, pasti akan membingungkan jika tidak ada nama yang disebut.

Well, terlepas dari gaya penulisan yang bagiku sangat baru, kisah dalam novel ini sebenarnya luar biasa. Kita akan menemukan banyak realita kehidupan anak SMA (dalam sisi negatif), terutama tentang bully.

Robin seakan menjadi refleksi atas pihak yang lemah, terpaksa bertahan dengan cara apapun demi terhindar dari dijadikan mangsa oleh para penindas. Terkadang seseorang akan melakukan apapun ketika dia terdesak. Itu yang dinamakan insting bertahan hidup. Robin tidak akan menjadi sebuas srigala jika bukan untuk melindungi dirinya sendiri dari kehidupan sekolahnya yang keras.

Kisah dalam buku ini tidak hanya memberitahu kita bagaimana sebenarnya kehidupan anak-anak SMA. Tidak sekadar memaksa kita percaya bahwa hal-hal sekejam itu bisa terjadi. Tapi kisah ini juga membimbing kita untuk memahami banyak hal sederhana. Seperti pertemanan, kepercayaan, dan kepekaan terhadap rasa keadilan.

Oh ya, yang paling membuatku terkesan dengan novel ini sebenarnya tentang pertemanan. Ada bagian (bab dan halamannya aku tidak ingat) yang membuat mataku berkaca-kaca karena tersentuh. Itu adalah ketika Robin menyadari arti kepedulian seseorang padanya. Aku senang karena pada akhirnya dia menemukan seseorang yang bisa dia percayai. Seorang teman sesungguhnya.

Dan ketika sampai di halaman terakhir, aku cukup terkejut menemukan kata "bersambung". Aku sudah mereka-reka bagian akhirnya akan bagus jika seperti ini, atau seperti itu. Ternyata masih berlanjut, entah berkembang seperti apa.

Tapi aku masih tertarik untuk membaca sekuelnya. :)

Jumat, 27 Oktober 2017

Dwilogi "NEGERI" Karya TERE LIYE: Parodi Cerdas Untuk Bobroknya Sebuah Negeri


Sedikit berat ulasan novel Tere Liye yang bakal kubuat kali ini. Tapi sekali lagi kugaris-bawahi, aku hanya hobi menulis, bukan seorang penulis resensi profesional, jadi mohon dimaklumi jika penilaianku kurang berbobot atau terkesan seena'e dhewe alias suka-suka-saya xD

Sebagai seorang warna negara, pernahkah kalian merasa muak dengan sistem hukum yang berjalan di negeri ini? Ketika hukum meruncing ke bawah dan tumpul ke atas? Korupsi merajalela? Suap di mana-mana? Penjahat besar dibiarkan kabur, sementara maling ayam dihajar massa sampai mati?

Kalau pertanyaan ini ditujukan padaku, tentu akan kujawab YA.

Kupikir, seperti itu juga yang dipikirkan oleh Tere Liye. Karena dari novel dwiloginya Negeri Para Bedebah dan Negeri Di Ujung Tanduk, negara seperti itulah yang tergambar di dalam kisahnya.

Karakter yang menjadi sentral cerita adalah Thomas. Seorang konsultan keuangan lulusan 2 sekolah bisnis luar negeri, punya reputasi baik, dan dibayar paling mahal setiap kali mengisi acara seminar keuangan. Seorang laki-laki muda yang cerdas, berkelas, dan super sibuk. Dia punya selera humor yang baik. Yang paling menarik darinya adalah kemampuannya mempengaruhi orang lain.

Oh ya, Thomas juga punya hobi yang tidak banyak dilakukan orang. Bertarung. Ya, berkelahi seperti petarung-petarung hebat dalam arena adu fisik yang suka kita lihat di TV. Ceritanya ada sebuah klub petarung rahasia yang biasa didatangi oleh para eksekutif muda di Jakarta. Mereka berhadapan satu lawan satu, mengadu siapa yang paling kuat. Tapi hanya sekadar hobi. Baku hantam di arena, tapi di luar itu mereka semua justru menjadi sahabat baik satu sama lain.

Sebagai seorang konsultan keuangan ternama, Thomas menyimpan rahasia besar. Bahwa dia adalah keponakan satu-satunya Liem Soerja, pengusaha besar pemilik Bank Semesta yang nyaris kolaps karena banyak melakukan pelanggaran hukum. Dua puluh tahun sebelum cerita, Thomas yang memiliki nama kecil Tommi, mengalami tragedi mengerikan. Kedua orangtuanya dibakar massa yang mengamuk karena merasa dirugikan oleh perusahaan investasi yang didirikan oleh Om Liem dan papanya. Sejak kejadian itu, Thomas membenci sang paman dan memilih hidup terpisah seperti orang asing dari keluarganya.

Pada buku pertama, Negeri Para Bedebah, konflik terpusat pada masalah kolapsnya Bank Semesta pimpinan Om Liem. Thomas mencari cara agar bisa menyelamatkan bank tersebut sebelum benar-benar dinyatakan bangkrut oleh pemerintah. Bukan hanya karena para nasabah terancam kehilangan uang mereka jika Bank Semesta dinyatakan bangkrut. Ada pihak-pihak yang diuntungkan. Bukan juga tentang persaingan bisnis. Tapi Thomas mencium adanya konspirasi besar yang melibatkan orang-orang penting di pemerintahan. Karena itu, Thomas hanya punya 48 jam untuk meluruskan benang kusut.

Berhasilkah Thomas? Silakan baca hingga halaman terakhir :P

Petualangan kejar-kejaran Thomas ternyata berlanjut ke buku ke dua, Negeri Di Ujung Tanduk. Jika sebelumnya lebih banyak membahas masalah ekonomi dan keuangan, di sini Thomas melebarkan sayap ke dunia politik. Diceritakan Thomas membuka cabang bisnis baru perusahaan konsultannya sebagai penasihat politik.

Thomas bekerja untuk seorang kandidat presiden yang dia percaya memiliki visi dan misi sesuai dengan cara pandangnya selama ini. Orang itu disebut dengan nama JD. Thomas percaya dia seorang yang bersih, cocok menjadi pemimpin tertinggi untuk membenahi kebobrokan hukum di negerinya. Karena itu Thomas tidak ragu berdiri di belakangnya untuk mendukungnya sampai akhir.

Tapi tiba-tiba JD ditangkap polisi terkait tuduhan korupsi mega proyek ketika dulu menjabat sebagai gubernur ibukota. Tidak ada angin, tidak hujan. Penangkapan itu terlalu ganjil karena dilakukan satu hari menjelang pengumuman resmi terpilihnya JD sebagai satu-satunya kandidat capres dari partainya. Lagi-lagi Thomas mencium adanya konspirasi besar di balik penangkapan JD atas tuduhan tersebut. Kejahatan mafia hukum yang ternyata erat kaitannya dengan masalah setahun yang lalu, kolapsnya Bank Semesta. Otak penggeraknya adalah orang yang sama. Kali ini, sekali lagi Thomas hanya punya waktu 48 jam.

Kenapa aku milih baca dwilogi ini dulu padahal novel BINTANG yang lagi aku baca pun belum beres?

Jawabannya simpel. Aku penasaran berat sama Thomas setelah doi muncul jadi kameo di novel PERGI (sekuel PULANG). Ha ha ha...

Yes, seperti dugaanku, Thomas memang keren. Jenius, jago bela diri, dan menyebalkan (yang terakhir syarat cowok keren versi gue *bhahaha). Cuma satu yang meleset. Sekilas kameonya di PERGI, Thomas sudah punya kartu nama yang dirancang khusus mengeluarkan cairan kimia yang bisa melelehkan besi. Ini pasti dibuat setelah dia 2 kali ditangkap dan dikurung di sel dalam dwilogi asalnya. Kupikir Thomas memang punya semacam keahlian khusus melarikan diri. Nyatanya tidak sama sekali. Thomas hanya pengusaha kaya yang pakai cara klasik demi meloloskan diri dari penjara. Menyuap petugas penjara! *ngakaksambiltepokjidat


Well, mari kita mulai membahas novel ini secara serius (nggak juga sih).

Seperti judul yang kusematkan di atas. Kukatakan ini parodi. Karena kisah di dalam dwilogi ini tak ubahnya refleksi dari apa yang terjadi di negara kita. Sistem hukum yang menyedihkan, di mana keadilan meruncing ke bawah tumpul ke atas. Penjahat-penjahat kecil diterabas, maling ayam, maling sendal, pencuri kelapa--bahkan sebelum diproses secara hukum saja mereka keburu tewas dihajar massa. Sementara mereka yang punya kuasa, punya uang, punya jabatan, mau melanggar sekadar aturan lalu lintas, sampai tersangkut kasus korupsi besar-besaran, tenang saja mereka melenggang. Kalaupun tertangkap, toh ujung-ujungnya dipenjara hitungan 1-2 tahun, itu pun penjaranya senyaman rumah sendiri, fasilitas lengkap, bebas keluar-masuk.

Tere Liye meramu potret menyedihkan itu menjadi ide cerita yang digarap dengan cerdas. Kisahnya dibuat tampak seperti nyata. Rasanya nggak perlu lagi kita bahas gaya tulisan Tere Liye yang khas dengan alur mengalir, atau caranya menciptakan karakter tokoh-tokohnya yang begitu kuat. Mengangkat realita sebagai tema menjadi bumbu menarik untuk menyempurnakan cerita hingga terasa seperti benar-benar terjadi.

Di dalam novel dwilogi ini, para penegak hukum dianggap bedebah. Karena mereka sama saja hinanya seperti preman-preman pasar yang rasa keadilannya bisa dibeli dengan uang, ditawar dengan materi. Hukum dicederai, dihinakan, diinjak-injak. Jika sudah begitu, jika makin dibiarkan, tidak ada lagi yang peduli dengan rusaknya tatanan hukum yang seperti itu, maka negeri itu benar-benar di ujung tanduk, kehancurannya hanya menunggu waktu.

Bukankah gambaran itu mirip dengan apa yang terjadi di negeri ini?

Dwilogi ini (seperti novel-novel Tere Liye yang lain) bukan sekadar bacaan hiburan. Tapi juga mencerdaskan pembacanya. Ilmu ekonomi dan politik bertebaran di dua novel ini. Kamu seolah-olah sedang membaca buku ekonomi dan politik yang dikemas menjadi kisah hidup seorang tokoh fiktif. Menarik, bukan? Tapi tentu saja penjelasan-penjelasan tentang banyak teori ekonomi dan politik itu tidak sejelimet ketika kamu membaca buku-buku teks. Tere Liye selalu punya resep ajaib supaya kalimat penjelasan serumit apapun mudah dicerna oleh pembacanya.

Jumat, 06 Oktober 2017

TERE LIYE Menjawab

Sudah lumrah bagi para penggemar sebuah karya ingin mengenal lebih dekat si pembuat karya itu. Tentu rasa penasaran datang, ingin tahu seperti apa si pencipta, bagaimana orangnya, apakah dia seperti refleksi dari karya-karya yang kita gemari. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu ingin sekali dicari tahu penggemar.

Seperti halnya aku, seorang penggemar novel-novel inspiratif karya Tere Liye. Tentu jelas aku penasaran Bang TL itu orangnya bagaimana. Apalagi di setiap novelnya, tidak pernah ada biografi singkat tentang beliau yang umumnya dicantumkan di halaman belakang novel-novel. Jelas saja itu membuatku makin penasaran.

Beberapa waktu yang lalu, saat aku sedang mencari-cari bahan untuk postingan tentang Tere Liye, ketemulah satu blog yang membahas tentang si Abang ini. Sumbernya dari fanpage facebook beliau, sebenarnya dulu pernah bikin semacam Q & A (sayangnya aku melewatkan itu--malah baru tahu Bang TL pernah bikin Q & A di facebook *dan aku sedih setengah mati karena nggak bisa ikutan nanya*). Lalu pemilik blog itu menuliskan ulang di blognya.

Ini dia sederet pertanyaan untuk Tere Liye yang (sebenarnya) mewakili pertanyaan-pertanyaanku untuk beliau selama ini. Mungkin kamu juga penggemar berat Bang TL sepertiku, jadi ini kuposting untukmu juga. Enjoy!

(WARNING! Di pertanyaan seputar novel mengandung spoiler, lebih baik di skip kalau tidak mau mendapat bocoran penting novel-novel Tere Liye yang belum kamu baca)


==  SEPUTAR NOVEL  ==

Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin

Q: Apakah novel Daun Yang Jatuh adalah kisah hidup abang?
A: Bukan. Itu fiksi.

Q: Yang dibisikkin danar ke tania waktu di pohon linden (daun yang jatuh tak pernah membenci angin) apa bang?
A: Rahasia... sst...

Q: Mas, apa jawaban Danar ketika Tania bertanya apakah Danar mencintainya atau tidak?
A: Saya tidak tahu. itu hanya danar dan Tuhan yang tahu. haha

Q: kenapa novel Daun yg Jatuh tak membenci angin gantung bgt?
A: karena memang disengaja biar gantung. kesimpulan diserahkan ke pembaca

Q: Bang tere knp ga bikin sequel yg daun yg jtuh tdk prnh mmbenci angin.
A: ada sekuelnya. tp tdk terbit.

Q: Assalamu'alaikum bang, mau nanya, cinta dipohon linden, dulu katanya mau diterbitin thn 2016.. bener kah bang? kita menunggu kabar lanjutan daun yg jatuh
A: kata siapa?


Renbulan Tenggelam di Wajahmu

Q: Bang, Rembulan Tenggelam di Wajahmu ada lanjutannya nggak ? Penasaran dengan kelanjutan kisah Rei. Apa yang dia lakukan selanjutnya?
A: Sudah tamat, nggak ada lanjutannya.


Sunset Bersama Rosie

Q: Om, di Sunset Bersama Rosie kok nggak ada jawaban dari "kenapa penyu jalannya lambat?" emangnya kenapa?
A: Biar pembaca penasaran. Kenapa Rosie yang harus dipilih? Unreal pilihannya Bukankah yang mencintai tulus akan lebih bahagia? Rosie itu mencintai Tegar dengan tulus

Q: Akhir cerita sekar di novel sunset bersama rosie kalau diteruskan kira2 gimana bang tere? Biar saya bisa belajar dg pengalaman sekar melepas sesuatu :')
A: Dia akan mendapatkan jodoh yg lebih baik, insya Allah.


TETRALOGI BUMI

Q: Novel Bumi terinspirasi dari apa?
A: Dari survei di page ini.

Q: Dari mana dan ke mana Tanpa Mahkota?
A: Masih dikurung, entar dikeluarin di Matahari atau Bintang

Q: Apakah Bulan terinspirasi dari Hunger Games?
A: Baca bukunya saja belum

Q: Bang kenapa di novel Bumi kebanyakan menceritakan klan Bulan? Lalu di novel Bulan kebanyakan menceritakan klan Matahari? Apakan di novel Matahari akan banyak menceritakan klan Bintang?
A: Ya, kamu sudah bisa menebaknya

Q: Bang untuk novel Matahari, latar nya d bintang atau balik lagi k Bumi??
A: Bintang. Latar Bumi itu di novel terakhir Bintang 

Q: Bang, nemu inspirasi dari mana ya waktu ngasih nama Ilo, Vey, Ou, dan Ily?
A: dari i love you


Negeri di Ujung Tanduk

Q: Novel negeri di ujung tanduk Ada lanjutan nya g bang?
A: nggak ada. sudah habis petualangan Thomas.

Q: "Negeri di ujung tanduk" tokoh calon presiden itu.. Jokowi kah inspirasinya?
A: hehe, itu fiksi.

Q: Bang kenapa Thomas digambarkan sempurna banget colonthree emoticon
A: Thomas itu licik, kok sempurna?

Q: bang thomas akhirnya bareng sama maria atau julia?
 A: ya ampun.. itu novel aksi, bukan novel romans


RINDU

Q: Adakah sambungan novel Rindu?
A: Itu sudah 500 halaman :(

Q: Kisah Ambo Uleng - Rindu itu asli?
A: Fiksi

Q: Kenapa di novel Rindu ada tokoh adik-kakak yg namanya persis di film animasi Walt Disney,.?
A: Disengaja

Q: Bang kan di novel rindu ada anna sama elsa, kok namanya bisa sama kaya yang d frozen???
A: buat lucu2an

Q: di rindu itu mayoritas tokohnya dari film nama mereka. kok mbah putri dalam novel Rindu meninggal sblum sampe mekkah? cry emoticon 
A: karena memang begitulah ceritanya. 

Q: Bang, berniat nulis novel yg lebih tebal dari novel rindu tidak?
A: Hehe harganya nanti nggak kuat


Pertanyaan Variatif Tentang Novel

Q: Kenapa cover #AboutLove terlalu tebal? Padahal kalau pebikmat pasti punya perawatan buku. 
A: Dibuat hardcover memang, Biar keren tampilannya

Q: Bang knp novel about love quote nya sedikit ? Knp gk smpe 500 quote gtu bang.
A: ya ampun, harganya bisa 300 ribu

Q: Bang, kisah Sie-Sie itu asli?
A: Fiksi

Q: The Gogons kok nggak ada di daftar TBdelisa?
A: Sudah habis stoknya

Q: Kenapa the gogon's gk cetak ulang bang? Terus 5 novel sequel lanjutannya apa kabar? Gk coba d terbitin lg aja bang?
A: karena nggak laku
 
Q: Kenapa novel yang udah pernah aku baca tidak pernah menampilkan tokoh utama berkerudung? 
A: Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Serial Anak Mamak, dll 

Q: Apa bang Tere berencana untuk menulis kisah seperti serial anak mamak lagi?
A: insya Allah. saya sedang "berpetualang" dulu ke genre2 lain, doakan saja, besoklusa sy kembali nulis novel anak2

Q: Oom saya mau nanya, apa yang dilakukan mamak nung sampai wak yati bilang karna mamak nung terang benderang seisi kampung? karena saya udah baca semua serial anak2 mamak tapi masih belum bisa nebak..atau emg saya gak teliti ya? balas ya om
A: itu seharusnya masuk di amelia, tp akhirnya tdk masuk. biarlah tetap jd misteri.

Q: Novel'y bang tere yang sad ending itu apa aja yang bang,,
A: eh, semua novel saya itu happy ending. tergantung sudut pandang pembaca saja.

Q: Apakah ada rencana novelnya akan difilkan bang?
A: Doakan saja ada produser yang serius dengan budgetnya


==  DUNIA KEPENULISAN  ==

Q: Berapa lama rata-rata riset yang dilakukan untuk satu novel?
A: Variatif. Ada yang berbulan2, ada yang bertahun2

Q: bang tere liye kalau ngambil latar belakang daerah kenapa banyak yg di sumatera? grin emoticon 
A: karena saya orang sumatera, itu paling gampang.

Q: Dari semua novel, mana yang paling berkesan?
A: Semuanya punya khas masing-masing saat ditulis

Q: Buku apa aja yg berdasarkan kisah nyata?
A: semua novel itu fiksi... arghh... bnyk banget yg nanya soal ini.

Q: bang tere sering lebih menggunakan kata langit, contoh: langit mendengarkan doanya, kenapa tidak menggunakan kata Tuhan saja?
A: itu gaya bahasa. hanya masalah preferensi saja.

Q: Kenapa novel abang banyak berisi tentang sisi lain keluarga dan penerimaan dalam hidup?
A: Karena itu penting sekali

Q: Semua novel idenya dari mana?
A: Dari mana saja

Q: Saya suka banget menulis, tpi sya blom yakin tuk buat novel/buku,,bgmn cara agar sya yakin novel sya akan manfaat bgi masyarakat?terima kasih
A: gimana mau bermanfaat kalau kami yakin juga tidak. diperbaiki niat dan motivasinya.

Q: Motivasi terbesar menulis dan berkarya melalui tulisan?
A: ini panjang sekali penjelasannya. simpelnya: menulis itu cukup karena suka.

Q: Assalamualaikum pak darwis, sy mau nanya. Apakah pembuatan novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah yg latarnya di Pontianak udh disurvei trlbih dulu? Soalnya mirip sekali dgn lokasi2 yg ada di ptk .-. Atau seperti novel Delisa, yg hanya dipelajari seluk beluk daerah serta asalnya aja?
A: iya, itu harus diriset

Q: Om.. kalo jadi penulis emangnya harus sering traveling ya? Biar tahu banyak tentang tempat.
A: yg mesti, penulis itu banyak baca

Q: Bang tere .bagaimana memotivasi diri dalam berkarya & ber imajinasi membuat novel
A: perbaiki niat dan motivasi

Q: Sebagai seorang lelaki, darimana bang tere mendapatkan ide untuk novel2nya?
A: sama saja dengan seorang perempuan. dr mana saja idenya.

A: Bang tere mau tanya, menurut pendapat anda mana yg lebih baik, sudah menentukan ending di awal ketika akan menulis cerita, atau ending itu sendiri bisa berubah sesuai dengan kondisi ketika menulis cerita? kalo abang bagaimana? apakah di awal sudah disiapkan endingnya atau nunggu di akhirnya ya? terimakasih kalo berkenan dibalas ^^
A: bisa dari kapan saja. yang penting ditulis

Q: Semangat apa yg paling membara ktika muncul ide2 untuk membuat novel baru?
A: Membara? menulis itu konsistensi jangka panjang, tidak bisa dengan membara, kemudian padam. jadi lebih baik terus menulis, bahkan saat ide tidak ada.

Q: Bagaimana antum dapat menulis dengan mudah hingga si pembaca ikut larut didalamnya? Mohon penjelasan dari antum bang karena ana iri dgn gaya tulis antum.
A: Latihan. hanya itu kuncinya.

Q: gimana agar bisa masuk ke penerbit bang, kalau naskahnya sdh kelar?
A: kamu cari website penerbitnya, baca petunjuk kirim naskah baru. kirim saja. tinggal tunggu.

Q: Bang, bagaimana supaya mudah nembus ke penerbit, naskah saya sudah rampung? butuh biaya banyak gak?
A: nerbitin buku itu gratis. mana ada ngeluarin duit. banyak2 latihan menulis, nanti kamu tahu sendiri tips terbaiknya.


==  HAL PRIBADI  ==

Q: Buku apa yg biasanya om baca??
A: alfecbuk waltwiteran

Q: Kenapa di novel bang Tere tdk pernh dicantumkan biodata pengarang? grin emoticon
A: karena penulis itu lebih baik tulisannya yang terkenal

Q: Bang suka banget gw ama Novel Negeri di Ujung Tanduk kacau.... Maju jadi wakil rakyat bang.. Tumpahkan semua keluh kesah serta gagasanmu bang disana
A: Penulis itu tidak ikut kelompok manapun kecuali prinsip2. sekali dia masuk politik, maka selesai sudah kepenulisannya, berubah jadi politisi. kamu mau yg mana? tere liye penulis atau politisi?

Q: Kalo ditanya profesinya penulis atau akuntan, bingung nggak?
A: Kan sudah clear. Profesi akuntan, menulis itu hobi

Q: Apakah pernah dulu tulisan bang tere ditolak oleh penerbit?
A: sering. sering dan sering.

Q: knp bang tere gk terlibat dlm pembuatan film2 dr adaptasi novelny... biar film ny lebih berkualitas... gk nanggung
A: karena saya penulis.

Q: Bang, apakah menjadi seorang penulis itu cita-cita bang Tere Liye di waktu kecil??
A: saya waktu kecil cita2nya jadi penyanyi

Q: Berapa persen abang suka film India?
A: 100%

Q: kalau lagi suntuk menulis novel, supaya bisa fresh biasanya ngapain? atau ada motivasi pribadi gitu?
A: nonton film. sampai ribuan.

Q: Bang, gimana caraanya menanamkaan pemahaman kpda adik yg nakal.? Seperti eliana yg daapat memahamkan adik"nya.??
A: kasih buku2 yang bagus.

Q: apakah bang Tere Liye ikhlas jika saya membaca Novel abang yang versi E-book? yang mungkin illegal karena adahak cipta
A: saya mah ihklas. toh beberapa naskahnya sudah dibagikan gratis sebelum terbit. tapi entah dengan penerbit, dll 

Q: Saya suka sekali semua novel abang, tapi maaf, setelah bertemu langsung, ternyata abang tidak seramah tulisannya.
A: Kamu tepat sekali, karena saya jelas tidak akan suka berfoto-foto bersama pembaca, pun tidak suka menyenangkan pembaca dengan menuruti mau mereka saat bertemu, ada jarak yang clear antara penulis dan pembaca

Q: Bang, kalo novel2nya aku jadiin kajian dlm tesisku trus membutuhkan wawancra dgn pengarangx, Maukah abang sy wawancarai? ^^
A: Nggak mau.

Q: Bang kapan buat novel biografi tentang abang? pasti inspiratif banget
A: malah nggak seru bikinnya.

Q: Bang, reply dong
A: Hai.... ^^


Asli yang terakhir koplak pisan *ketawasambilnangi


sumber: risandauf

Rabu, 04 Oktober 2017

Karakter Kesayangan Dari Novel Tere Liye

Kemarin Bang Tere Liye memposting di halaman Facebook-nya. Karakter laki-laki mana yang jadi favorit para pembaca setianya. Pilihannya:

1. Thomas
2. Bujang
3. Ali
4. Zaman Zulkarnaen
5. Hakan Karim
6. Ambo Uleng
7. Tegar
8. Borno
9. Danar
10. Ray
11. Burlian
12. Pukat
13. Jim
14. Soke Bahtera

Dari semuanya ada beberapa yang belum kukenal (karena novelnya belum kubaca), dan beberapa lagi tidak terlalu bisa kuingat (karena sudah sangat lama sejak aku membaca novelnya). Perlu kuakui, mau karakternya jahat sekalipun, Tere Liye mampu membuat mereka unik dan punya nilai, sehingga pembacanya dapat menarik hikmah pelajaran penting dari setiap karakter di novelnya.

Aku pun punya penilaian sendiri untuk masing-masing karakter dalam novel Bang TL.

1. Thomas, dari Negeri Para Bedebah dan Negeri Di Ujung Tanduk
Untuk cowok satu ini, aku belum membaca 2 novelnya jadi belum kenal seperti apa hebatnya dia. Tapi dalam novel PERGI (sekuel PULANG), Thomas sempat muncul sebagai cameo, ceritanya jadi tamu undangan Keluarga Yamaguchi--salah satu keluarga penguasa shadow economy--dalam acara pernikahan putri bungsu mereka. Pertemuan Thomas dengan Bujang--karakter utama di novel PULANG dan PERGI--digambarkan dengan keren. Seperti apa kerennya? Lebih baik kamu baca sendiri saja dulu novel PERGI, biar tahu sendiri. Hihiii.

Well, setidaknya dari cameo itu, aku melihat Thomas sebagai karakter yang yah hampir mirip dengan Bujang. Dia ahli membuka segala jenis kunci (kayaknya di novel asalnya, Thomas ini sudah beberapa kali ditangkap dan dipenjara lantas kabur dengan kemampuan mirip sulapnya). Dia juga punya kartu nama ajaib seperti milik Bujang. Kalau Bujang kartu namanya dilapisi baja tipis dan tajam, bisa dijadikan senjata shuriken. Nah, kartu nama Thomas kalau disobek akan mengeluarkan cairan yang bisa melelehkan apapun. Jadi kayaknya kartu nama itu jadi senjata andalannya buat melarikan diri.

Karakternya sendiri belum bisa kutebak dengan jelas. Tapi kelihatannya dia orang yang ramah, menyenangkan, dan easy going, apa-apa dibawa santai. Dan kelihatannya sih dia nggak kalah ganteng dari Bujang xP

2. Bujang, dari PULANG dan PERGI
Ini dia jagoan kita. Pria ganteng tapi masih jomblo di umurnya yang udah 35 tahun. (Nggak dijelaskan secara gamblang sih sama Bang TL Bujang ini gimana paras wajahnya. Tapi dalam dialog tokoh-tokoh lain, mengindikasikan bahwa Bujang itu ganteng. *Sok tahu ya gue?*). Nama aslinya Agam, tapi hanya orang-orang tertentu saja yang tahu. Dia biasa disapa Bujang atau lebih terkenal dengan nama alias Si Babi Hutan. Kenapa dia dipanggil Si Babi Hutan? Nah, yang ini juga lebih baik kamu baca sendiri novelnya. Ekekekee~

Dia seorang pemberani, cerdas, dan jago berkelahi. Reputasinya sebagai tukang pukul nomor satu Keluarga Tong--salah satu keluarga penguasa shadow economy--menjadikan orang-orang takut dan segan padanya. Meskipun dia anggota keluarga mafia, tukang berkelahi, bahkan terkadang membunuh musuh-musuhnya, uniknya dia tidak pernah minum alkohol dan makan daging babi, menyentuhnya saja tidak pernah. Itu karena pesan ibunya sebelum dia dibawa dari kampung pedalaman Sumatera untuk bergabung menjadi anggota Keluarga Tong. Ibunya bilang jika dia tidak bisa menghindari cara hidup kotor, setidaknya dia harus menjaga perutnya dari makanan dan minuman haram. Dan pesan itu dijaga Bujang selama hidupnya.

Sebagai seorang jagoan kharismatik, Bujang merupakan contoh pria yang bakal banyak disukai wanita. Tapi buat aku sendiri, Bujang bukan karakter favorit. Entahlah, mungkin karena aku melihat Bujang terlalu 'kejam'. Dan jarangnya adegan romantis dalam dua novel ini membuat Bujang tidak menunjukkan sisi romantisnya, atau memang dia bukan tipe pria romantis. Dari sini aku pun sadar bahwa aku cenderung melihat sisi romantis seorang pria untuk bisa jatuh hati padanya, ya. Hahahaaa *lupakan

3. Ali, dari seri petualangan Bumi, Bulan, Matahari, Bintang
Yang satu ini adalah remaja SMA yang lumayan nyeleneh. Dia pintar, IQ-nya di atas rata-rata, tapi menyebalkannya luar biasa. Mentang-mentang sudah pintar, dia lebih sering nggak menyimak penjelasan guru di kelas. Kadang suka sok tahu menjelaskan sesuatu pada dua sahabat ceweknya, Raib dan Seli. Tapi secara mengejutkan dan mengagumkan, dia bisa menciptakan alat-alat ajaib yang diadopsinya dari gabungan teknologi antar klan.

Sebenarnya Ali bisa menjadi tokoh yang difavoritkan. Tapi aku hanya akan menempatkan dia sebagai remaja menyebalkan yang bakal kujitak setiap kali bicara sok tahu. Bang TL juga punya tokoh remaja cowok seperti Ali, namanya Soke Bahtera (novel Hujan). Sama-sama pintar--tapi jelas Soke jauh dari kata menyebalkan. Kalau keduanya disandingkan, aku yakin penggemarnya Soke lebih banyak. Hahaa.

Btw, aku berharap si biang kerok ini berjodoh sama Raib. Meskipun sifat mereka bertolak belakang, aku merasa mereka cocok satu sama lain. Mudah-mudahan Bang TL mempersatukan keduanya di akhir seri petualangan ini. Aamiin xD

4. Zaman Zulkarnaen, dari Tentang Kamu
Laki-laki ini sebenarnya cukup mempesona. Dia lama tinggal di luar negeri, lulusan universitas terbaik di London, dan bekerja di sebuah firma hukum yang punya reputasi hebat. Namanya pun keren, ya? Zaman Zulkarnaen. Nggak pasaran dan berkarakter. Aku selalu suka cara Bang TL menamai tokoh-tokoh novelnya.

Sayangnya Zaman nggak menjadi bintang di novelnya, karena dia hanya sebagai tokoh perantara, pengantar dari cerita sebenarnya yang berpusat pada sejarah hidup Sri Ningsih. Ini membuat pesona Zaman kurang menonjol, seakan tersisihkan oleh kisah sang tokoh utama. Tapi aku senang di akhir cerita Bang TL menjodohkan Zaman dengan perawat cantik berdarah asli Perancis bernama Aimee. Ciyeee, semoga langgeng ya, Bang Zaman :))

5. Hakan Karim, dari Tentang Kamu
Masih dari novel yang sama, dari kisah hidup perempuan paling inspiratif dalam sejarah novel yang ditulis Bang TL (menurut penilaianku, sih). Pria ini adalah suaminya Sri Ningsih. Orang Turki, usianya aku lupa (kalau nggak salah sudah kepala 4 saat ketemu Sri Ningsih). Dia pria yang romantis dan cukup nekat.

Kalau belum baca novelnya, ini kubocorkan sedikit bagian paling kusuka dari Sri Ningsih dan Hakan Karim. Mereka bertemu saat Sri Ningsih jadi supir bus Kota London. Hari itu Hakan terkesan sama sikap tegasnya Sri pada salah satu penumpang yang nggak bisa diajak kerja sama, merugikan penumpang lain, Sri mengusirnya turun. Setelah hari itu, Hakan selalu naik bus yang disupiri oleh Sri hanya untuk mengenal Sri lebih dekat. Padahal tempat tinggal Hakan dan tempat dia bekerja tidak dilewati rute bus Sri. Dia rela memutar jauh, dan bikin alasan macam-macam agar jadwal berangkat kerjanya pas dengan jam kedatangan bus Sri. Awalnya Sri tidak mau percaya kalau Hakan benar-benar jatuh cinta padanya. Tapi karena kegigihan Hakan, dan pertemuan-pertemuan yang selalu terjadi di antara mereka, akhirnya Sri menerima dan percaya bahwa Hakan adalah jodohnya.

Karakter Hakan ini nyaris sempurna. Sayangnya tidak banyak yang diceritakan tentang dirinya karena Bang TL tidak memberinya umur panjang. Well, biarlah dia tinggal jadi kenangan buat Ibu Sri Ningsih :")

6. Ambo Uleng, dari Rindu
Aku baca novelnya, tapi sudah lama sekali. Mungkin 3 tahun yang lalu. Makanya tadi sempat nggak ingat sama nama tokoh yang satu ini. Hihiii. Sedikit yang kuingat, Bang Ambo ini awak di sebuah kapal yang memberangkatkan para jemaah haji. Setting waktu dalam novel ini masih pada saat zaman penjajah kolonial Belanda, makanya waktu itu perjalanan jemaah haji ke Mekkah baru bisa ditempuh lewat perairan. Bang Ambo agak misterius, punya kisah masa lalu yang cukup kelam (kalau nggak salah). Well, berhubung banyak lupanya sama Abang satu ini, nggak banyak juga yang bisa kuceritakan.

7. Tegar, dari Sunset Bersama Rosie (Sunset & Rosie, pada edisi cetakan terbaru)
Belum baca novelnya.

9. Danar, dari Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Tidak ada cela pada sosok yang satu ini. Sudah mapan, baik hati, lemah lembut pada anak-anak, dermawan pula. Hanya saja dialah tokoh dari semua novel Bang TL yang paling tidak kusukai.

Kupikir Danar ini laki-laki yang sangat pengecut. Dia mencintai Tamia, dan dia sadar akan perasaan itu. Tapi dia memilih untuk menebas perasaannya jauh sampai ke akar. Lalu mengorbankan perasaan Tania yang telah dibuatnya jatuh cinta padanya. Dia juga ikut menumbalkan perasaan Ratna yang mencintainya setulus hati. Meski dia menikahi Ratna, namun hatinya tak pernah terpaut pada Ratna. Karena dia masih sangat mencintai Tania bagaimanapun dia berusaha untuk melupakannya.

Aku nggak bisa mengerti Danar. Mungkin dia punya alasan, atau suatu sebab yang mengharuskannya membuang perasaan terhadap Tania. Andai saja Bang TL membuat akhir dari cerita ini lebih jelas. Atau aku berharap saja akan ada sekuel untuk novel ini :P

10. Ray, dari Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Entah kenapa pada pemahamanku, Ray ini semacam gabungan dari Bujang dan Borno. Cerdas tapi agak bajingan seperti Bujang, dan seorang pejuang hidup yang gigih seperti Borno. Karena novel Rembulan lebih dulu terbit daripada PULANG atau Sepucuk Angpau, maka mungkin lebih tepatnya karakter Borno dan Bujang-lah yang diilhami dari Ray.

Nama aslinya Raihan. Kisah hidupnya cukup kelam. Kalau bisa dibilang, barangkali semua kepahitan hidup pernah dia rasakan. Orangtuanya meninggal saat dia masih balita dalam tragedi kebakaran rumah. Di panti asuhan, dia disisihkan karena jadi anak paling nakal. Esok lusa saat dewasa, dia bertemu dengan pencuri ulung dan bekerja sama merampok sebuah tempat. Namun belakangan dia tahu bahwa partner in crime-nya ini adalah orang yang dulu menyulut api hingga membuat rumahnya terbakar dan menyebabkan kedua orangtuanya meninggal. Lalu ketika dia akhirnya bertemu dengan seorang wanita, jatuh cinta dan menikah, kebahagiaannya pun terenggut dengan meninggalnya sang istri tercinta. Hidup seperti itulah yang membentuknya menjadi seorang bajingan tangguh.

Daripada membencinya, aku lebih merasa kasihan pada Ray. Jika ada orang seperti Ray di dunia nyata ini, hidupnya sungguh menyedihkan. Ah, tapi dalam kehidupan ini barangkali justru banyak yang lebih menyedihkan dan memilukan dibanding kisah novel. Benar, nggak?

11. Burlian, dari Burlian (Serial Anak Mamak)
Belum baca novelnya.

12. Pukat, dari Pukat (Serial Anak Mamak)
Belum baca novelnya.

13. Jim, dari Kisah Sang Penandai
Belum baca novelnya.

14. Soke Bahtera, dari HUJAN
Remaja ini sanggup bersaing dengan tokoh-tokoh pria lain dari novel-novel Bang TL. Meskipun masih muda, dia nggak kalah mempesona dan berkharisma. Bayangkan saja. Umurnya masih muda, cerdas, dan pemberani. Kecerdasannya mungkin sebanding dengan Ali, karena Soke juga menciptakan sesuatu yang mutakhir di dunia tempatnya tinggal (dia juga bergabung dalam kelompok ilmuwan elit). Bedanya, Soke punya karakteristik yang menyenangkan.

Pada awal cerita, saat masih remaja, dia dikenal dengan nama Esok. (Kutebak nama Soke itu hanya anagram dari Esok. Sekali lagi kukatakan, aku selalu suka bagaimana  cara Tere Liye memilihkan nama untuk tokoh-tokohnya). Anak remaja ini digambarkan begitu menyayangi ibunya, dan sangat peduli pada Lail, sahabatnya (tokoh utama novel HUJAN). Dan aku suka sekali ending novel ini.

Tapi itu nggak selalu berarti bahwa Soke atau Esok menjadi karakter favoritku. Aku menyukainya, tapi masih ada satu tokoh yang membuat hatiku luluh *eaaak.

8. Borno, dari Aku, Kau, dan Sepucuk Angpau Merah
Bingo! Ini dia karakter yang paling kusuka dari semua tokoh novel-novel Bang TL. Ini juga kenapa ulasannya kutulis paling bontot, padahal urutan nomornya 8. Save the best for the last, sisakan bagian terbaik untuk saat-saat terakhir, bukan? Hihiii~

Abang Borno ini asli anak Kalimantan, tinggal di tepian Sungai Kapuas. Kebayang deh bagaimana indahnya tempat itu. Dia tumbuh tangguh di tengah kehidupan yang berat setelah bapaknya meninggal. Aku menyukai wataknya yang pekerja keras dan pantang menyerah. Sudah beberapa kali dia melamar kerja, sudah diterima, tapi banyak hal membuatnya berhenti. Akhirnya meskipun berijazah SMA, Borno memilih jadi tukang sepit seperti bapaknya (perahu kayu yang dijalankan dengan mesin, sebagai alat transportasi murah di perairan Kapuas). Untungnya Borno jadi tukang sepit, karena di sinilah dia bertemu dengan Mei, wanita keturunan Cina yang akan menjadi sang pujaan hati.

Borno hidup sederhana, tapi tidak pernah mengeluh. Banyak kesulitan menghadangnya, tapi dia tidak pernah menyerah. Pernah dia nekat menjual sepitnya, satu-satunya barang berharga miliknya, demi membuka bengkel kecil-kecilan. Sukses dengan bengkelnya, ayah dari sahabatnya kemudian mengajak Borno membuka bengkel yang lebih besar di kota. Ada orang yang menjual toko dengan harga cukup murah. Namun naas, mereka tertipu. Habis harta, habis harapan. Tapi Borno tidak juga menyerah, memutuskan menjalankan bengkel apa adanya hingga sukses.

Borno menjadi cerminan bagaimana seorang laki-laki harusnya berjuang dalam hidup. Tidak hanya laki-laki sih, wanita juga harusnya begitu. Maksudku, laki-laki seperti Borno ini adalah jenis pria yang pantas menjadi idaman. Tidak perlu banyak gaya, tidak perlu show off, cukup jadi seseorang yang sederhana dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Maka hati wanita mana yang tidak akan luluh dengannya? *eaaalagi *edisibaper xDD

Jumat, 29 September 2017

Chicago Typewriter: Penyemangat Untuk Para Penulis


Lama ya nggak posting sesuatu di sini. Rasa-rasanya seolah blog ini sudah penuh debu, sarang laba-laba di mana-mana macam rumah hantu. Yah, ngerjain novel aja keteteran, boro-boro nulis buat blog xD

Oke, lupakan soal curhat colongan barusan. Mumpung masih segar dalam ingatan, aku mau membahas satu drama tvN (lagi-lagi tvN ya, memang pesona dramanya sulit dielakkan) yang sebenarnya tayang April lalu dan tamat di Juni kemarin. Hanya saja baru kutonton. Karena kebiasaanku adalah menonton drama yang sudah tamat (kapok nonton drama on going, setengah mati nggak sabar nungguin update episodenya). Jadi maklumi saja kalau postingan drama Korea yang saya publish nggak pernah up to date xDD

Ini dia drama bagus lagi dari tvN. Chicago Tywriter. Ada 2 timeline di dalam cerita. Masa kini dan masa penjajahan Jepang di Korea sekitar tahun 1930-an. Di masa kini, Han Se Joo adalah seorang penulis novel best seller terkenal. Suatu hari Han Se Joo mendapat kiriman paket misterius berisi mesin tik tua buatan Chicago. Mesin tik misterius yang menyimpan kenangan tentang kehidupan Han Se Joo di masa lalu, kehidupan sebelumnya di tahun 1930-an.

Sayangnya ingatan Han Se Joo tentang kehidupan masa lalunya terlalu abu-abu, hanya beberapa potong yang dia ingat, sisanya menjadi teka-teki besar. Sebenarnya Han Se Joo tidak terlalu peduli dengan kenangan masa lalunya. Tapi gara-gara dihantui kenangan masa lalu yang menjadi teka-teki itu, Han Se Joo terkena writer's block, kondisi di mana penulis mengalami kebuntuan serius, stuck ide, hilang mood, dll (jika kamu penulis atau menekuni dunia tulis menulis, pasti mengerti deh writer's block alias WB itu apa). Nah, demi mendapatkan kemampuan menulisnya kembali, Han Se Joo berusaha mengumpulkan kepingan-kepingan kenangan masa lalunya. Dengan dibantu sosok yang juga misterius bernama Yoo Jin Oh, Han Se Joo kemudian menulis novel tentang kisah kehidupannya di masa lalu berjudul Chicago Typewriter.

(warning: ulasan ke bawah mengandung spoiler) 

Kalau melihat ulasan dari blog-blog lain, drama ini termasuk drama yang tidak ditutup dengan baik. Dari segi cerita, drama ini dinilai tidak punya kesinambungan antar plot, terutama antara cerita masa kini dan masa lalu 3 tokoh utama. Anggapan ini didukung dengan perolehan rating yang menurun di episode-episode terakhir. Padahal awalnya Chicago Tywriter mendapat sambutan positif dari penonton dengan rating yang cukup tinggi.

Memang sih, aku sendiri menemukan hal mengganjal yang akhirnya tidak terjawab sampai cerita selesai. Dan malah di penutupan, aku agak bingung dengan scene kembalinya Yoo Jin Oh ke masa 1930-an dengan memegang foto dirinya bertiga dengan Han Se Joo dan Jeon Seol. Voice over-nya Yoo Jin Oh bilang dia bertemu dengan dua sahabatnya di masa depan, di negeri yang merdeka, dan dia bahagia karena mereka bertiga tetap bersahabat seperti sekarang (1930-an).

Yang tidak kumengerti adalah Yoo Jin Oh sebenarnya hanya sedang bermimpi atau dia mendapat sejenis penglihatan masa depan? Sepertinya dugaan ke dua yang lebih masuk akal, karena Yoo Jin Oh memegang foto. Itu artinya penglihatan itu nyata. Tapi jika memang demikian, bukankah Yoo Jin Oh tahu bahwa dirinya nantinya akan berkhianat? Bukankah dia sudah melihat dirinya sendiri membocorkan pada pihak sekutu Jepang bahwa temannya sendiri, Seo Hwi Young, adalah pemimpin Aliansi Pemuda Joseon yang punya misi memerdekakan Korea? Maksudku, jika endingnya benar seperti yang kusebut di atas, maka jalan ceritanya akan berubah seluruhnya bukan? Karena Yoo Jin Oh atau yang bernama asli Shin Yool sudah melihat apa yang akan terjadi padanya dan teman-temannya, tentu tidak akan membiarkan itu terjadi lagi.

Jujur, aku lebih suka jika di ending Yoo Jin Oh menghilang saja--entah pergi ke nirwana atau lenyap begitu saja.Penutupan cerita akan menjadi jelas jika Yoo Jin Oh menghilang setelah ingatannya kembali. Bukankah dia menjadi roh gentayangan karena penasaran akan cerita bagaimana dia bisa mati dan terkurung di dalam mesin tik Chicago?

Oke, mari lupakan spekulasi liar yang kupikirkan di atas gara-gara penutupan cerita yang boleh dibilang absurd.Terlepas dari cerita yang kurang kuat, Chicago Tywriter menurutku cukup menghibur khususnya untuk penulis yang sedang mengalami hal yang sama dengan Han Se Joo, kena WB. Dalam drama ini, banyak motivasi yang membuat aku pribadi (sebagai seorang penulis--amatir) cukup mencambuk semangat. Karena menonton ini sebenarnya adalah pelarianku dari cengkraman WB, rasanya aku mendapat sedikit pencerahan, dan keberanian untuk melawan kesulitan menulisku sendiri.






Nilai tambah untuk Chicago Tywriter adalah, aku merasa dimanjakan dengan setting tempat yang selalu buku, buku, dan buku di mana-mana. Seakan-akan mereka lagi syuting di gudang buku. Hahaa...

Ya, sudahlah. Kurasa cukup begini saja ulasanku. Toh aku bukan penulis review profesional. Apalagi menulis ini di saat sedang 'koma' gara-gara WB. Jadi, kuharap kalian para pembaca memaklumi apa adanya tulisan ini.

Terima kasih sudah mampir dan meluangkan waktu.

Salam literasi!


Butuh Pertolongan


Entah kenapa akhir-akhir ini aku sering banget kena WB. Rasanya mudah banget hilang mood, mudah banget nge-stuck tiba-tiba. Coba saja, 2 kali berturut-turut aku nggak bisa memenuhi deadline. Terpaksa menebalkan muda, minta perpanjangan waktu ke editor. Kalau cuma sekali sih boleh jadi mereka memaklumi. Nah, ini 2 kali?

Memang ini bukan pertama kalinya aku kena WB. Udah dari dulu-dulu begini. Hanya saja kok kayaknya belakangan ini makin parah. Beberapa kali bisa diatasi dengan mudah, dengan cepat. Yang menyebalkan adalah jika sudah dilakukan segala macam cara tetap tidak berhasil.

Aku sendiri nggak mengerti penyebab WB yang suka menjangkitiku apa. Tiba-tiba aja nge-stuck. Kalau sudah begitu, mau dipaksakan menulis pun nggak akan menghasilkan apa-apa. Yang ada hanya halaman word kosong, waktu berjam-jam terbuang begitu saja. Biasanya satu-satunya cara untuk menyembuhkannya adalah dengan meninggalkannya. Berhenti saja, matikan laptop, dan lakukan sesuatu yang lain seperti membaca novel (kalau nggak ada stok baru, paling-paling asal comot dari rak, novel-novel lama yang kepingin kubaca ulang), atau nonton film/K-drama (biasanya cari yang tema ringan seperti komedi untuk refreshing pikiran), atau main medsos, atau bahkan tidur.

Sebenarnya ada banyak cara untuk menyembuhkan diri sendiri dari WB. Bahkan banyak blogger yang dengan murah hati membagi-bagi tipsnya. Buatku pun WB pasti akan sembuh, cuma soal waktu. Masalahnya adalah jika si BW datang di saat-saat genting, misalnya hari-hari menjelang deadline. Karena masa penyembuhanku nggak pernah sebentar, nggak bisa sehari-dua hari sembuh. Nggak mungkin kan setiap kali aku selalu minta perpanjangan waktu...

Jadi... yang membuatku penasaran sebenarnya adalah penyebab dari si WB itu sendiri. Kalau kita tahu penyebab sebuah penyakit, tentu kita bakal berhati-hati menghindar, jangan sampai terkena. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Sama saja dengan penyakit sejenis WB. Kalau saja aku tahu apa saja sebabnya, apa pemicunya, aku bisa mengantisipasi dulu sebelum si WB benar-benar menghentikanku.

Lucunya, aku bahkan merasa kaku menulis postingan ini.


pic from:

Rabu, 27 September 2017

Novel PERGI oleh Tere Liye

Kamu termasuk penggemar Tere Liye seperti aku?

Sudah pernah baca novel PULANG?

Nah, sudah tahu belum kalau PULANG itu ada sekuelnya? Mungkin banyak yang belum tahu, karena novelnya diterbitkan oleh Bang TL secara online via fanpage facebooknya. Kok bisa? Bisa dong ...

Buat kamu yang belum tahu, Bang TL tidak lagi menerbitkan buku secara cetak setelah novel Bintang. Kenapa? Sesuatu yang berkaitan dengan pajak, akan panjang kalau aku ceritakan di postingan ini (insya Allah nanti akan kubuat postingan terpisah soal keputusan Bang TL untuk tidak lagi menerbitkan buku). Well, novel PERGI ini pun dipublikasikannya di facebooknya.

Ceritanya masih tentang Bujang dan Keluarga Tong. Setelah Tauke Besar meninggal, Bujang alias Si Babi Hutan, meneruskan kepemimpinan ayah angkatnya tersebut dalam Keluarga Tong. Kali ini Bujang harus berhadapan dengan Master Dragon, pimpinan tertinggi dari 8 keluarga penguasa shadow economy. Selain itu, dalam cerita ini Bujang juga akan bertemu dengan seorang pemuda misterius di Mexico yang memanggilnya "Hermanito" di akhir perjumpaan mereka. Kata Salonga, guru menembak Bujang, "Hermanito" artinya saudara laki-laki (adik/kakak). Jadi, maksudnya Bujang punya saudara? Kok bisa? Bukannya dia anak tunggal dari Bapak dan Mamaknya?

Biar kamu nggak penasaran, cari tahu sendiri deh di novelnya. Ceritanya nggak kalah seru dengan novel PULANG. Masih juga kental dengan aksi berantem-beranteman dan tembak-tembakan ala film Hollywood. Dan muncul banyak tokoh baru. Kalau kamu benar sudah baca novel PULANG, bakal sayang banget untuk nggak lanjut ke PERGI.

Nah, aku akan berbaik hati pada kamu supaya nggak perlu repot-repot scroll down page facebooknya Bang TL ke bawah (postingannya sudah lumayan lama, gaes). Tinggal klik link di bawah ini. Well, selamat membaca!! :D

Bab 1. Hantu Masa Lalu

Bab 2. Teknik Kelelawar

Bab 3. La Llorona

Bab 4. Historia de un Amor

Bab 5 - 6. Aplikasi Keluarga Tong - Interogasi Tingkat Tinggi

Bab 7. Sop Ikan Yang Berbahaya

Bab 8. Mamak Tahu

Bab 9. Pertanyaan Sederhana, Jawaban Panjang

Bab 10 - 11. Ingin Menjadi Seperti Si Babi Hutan - Senjata M24

Bab 12. Serasa Vasily Okhlopkov

Bab 13 - 14. Kondangan Raisa - El Padre

Bab 15. Keluarga Yamaguchi

Bab 16. Kue Pernikahan

Bab 17. Saudara Tiri

Bab 18. Dua Lagu

Bab 19. Madrid, Spanyol

Bab 20. Hola, Hola

Bab 21. Bratva

Bab 22. Pabrik Tulsky

Bab 23. Maria (TAMAT)

Senin, 26 Juni 2017

Twenty Again: Hidupkan Masa Mudamu!

Ini posting pertamaku tentang drama Korea ya, meskipun serial drama yang mau kubahas kali ini bukan yang pertama kali kutonton.

Well, aku nggak akan tulis panjang lebar di sini bagaimana ceritanya aku yang hater draKor garis keras tiba-tiba kena tulah, jadi suka sekali nonton draKor. Dibilang suka sekali, nggak juga sih. Karena aku ini pemilih dalam segala hal, nonton draKor juga yang kusuka dari segi plot ceritanya saja. Seperti serial draKor yang satu ini.

Twenty Again, atau dikenal juga dengan judul Second Time Twenty Years Old. Berkisah tentang Ha No Ra, seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun yang memutuskan untuk kuliah, menjalani hidup seperti layaknya gadis 20 tahun. Dulu masa-masa di bangku kuliah tidak bisa Ha No Ra rasakan karena dia hamil di usia muda. Ha No Ra juga punya mimpi untuk menari di atas panggung. No Ra ingin mewujudkan impiannya, dan melakukan semua hal yang tidak bisa dia lakukan akibat pernikahan dini sebelum dirinya mati karena kanker pankreas.

Di tengah usahanya mewujudkan semua cita-cita sederhana itu, No Ra dipusingkan dengan perceraian yang diajukan suaminya. Sementara itu, hubungan No Ra dengan putra satu-satunya pun tidak begitu baik. Apalagi ketika No Ra masuk di kampus yang sama dengan putranya, yang tidak lain adalah tempat suaminya mengajar sebagai profesor studi Psikologi. Tidak ingin rencananya gagal, No Ra terpaksa menyembunyikan bahwa dirinya sedang kuliah. No Ra berusaha keras, bagaimana pun caranya agar tidak berpapasan dengan putranya maupun suaminya di kampus.

Menjadi mahasiswa di usia yang tidak lagi muda membuat Ha No Ra kesulitan. Berbaur dengan mahasiswa-mahasiswa lain saja tidak mudah untuknya. Belum lagi seorang dosen yang juga produser ternama dari Jurusan Sastra mempermalukan No Ra di depan umum di hari pertamanya kuliah. Cha Hyun Suk, yang tidak lain tidak bukan adalah temannya di SMA dulu. Bertambah lagi satu masalah.

(Hati-hati, paragraf di bawah dan seterusnya mengandung spoiler) 

Hal pertama yang membuatku tertarik dengan serial drama ini adalah premisnya, ibu rumah tangga yang kuliah. Nggak kebayang kan, bagaimana jadinya ibu-ibu kalau merangkap jadi mahasiswa? (Untung yang bikin drama ini Korea, ibu-ibunya masih tergolong makhluk cantik. Kalau yang buat Indonesia.... tahu sendiri lah, ya *nyengir) Ceritanya bikin penasaran. Bikin kepo. Dan setelah ditonton sih memang seru.

Dikemas dengan tema kehidupan kuliah, seimbang dengan kehidupan rumah tangga dengan segala permasalahannya, dan yang nggak mungkin ketinggalan ditambahkan dengan bumbu romans yang selalu jadi daya tarik umum.

Dari drama ini kita bisa melihat bagaimana seseorang yang ingin membayar masa lalu dengan kehidupannya yang sekarang. No Ra terpaksa melewati masa mudanya menjadi seorang ibu, melewatkan saat di mana dia seharusnya bersenang-senang dengan teman sebaya, belajar dan mengalami suka-duka kehidupan kampus, juga mengubur impiannya menjadi penari. Tapi No Ra tidak menjalaninya dengan penyesalan. Karena itu meskipun usianya sudah terlalu tua, orang menganggap sudah terlalu terlambat untuknya, namun No Ra tetap melakukan semua yang ingin dilakukannya dulu.

Dulu No Ra adalah gadis remaja yang ceria, penuh ekspresi, dan menyenangkan. Cha Hyun Suk mengaguminya karena pribadinya itu. Namun setelah menikah, No Ra seperti menjadi orang lain. Kepribadian No Ra yang menyenangkan terkungkung oleh suaminya, oleh kehidupan rumah tangganya yang penuh dengan tekanan. Sehingga No Ra berubah menjadi seorang yang tidak bisa mengungkapkan pendapatnya sendiri, menjadi begitu naif. Itu yang membuatnya jauh dari putranya, juga suaminya sendiri.

Setelah No Ra kuliah, bertemu dengan banyak orang di mana dia menemukan banyak pandangan, bertemu dengan banyak masalah hingga bisa menyelesaikanya, No Ra seakan menemukan kembali jati dirinya yang dulu. Apalagi setelah bertemu dengan Hyun Suk. Pria yang diam-diam menyimpan perasaan padanya. Hyun Suk banyak membantu No Ra mengingat kembali siapa dirinya dulu.

Ketika ditanya apa yang ingin dilakukan No Ra jika sudah lulus, apakah dia berniat mendapatkan pekerjaan dengan sertifikat sarjana. Berbeda dengan mahasiswa lain, usia No Ra tidak lagi berada pada masa produktif. Tapi No Ra kuliah bukan untuk mendapatkan pekerjaan. Baginya banyak yang bisa didapatkan dari bangku kuliah selain masa depan di dunia kerja. Salah satunya adalah pengalaman yang berharga. Pengalaman bertemu dengan teman-teman yang menyenangkan, bisa menghabiskan waktu bersama ketika kelas kosong, atau berjuang bersama dalam tugas kelompok. Suka-duka kampus yang tidak mungkin dirasakan jika kau tidak kuliah (ya iyalah).

Intinya, drama ini ingin memberi pesan bahwa belajar di universitas tidak selalu untuk tujuan mendapatkan pekerjaan yang baik di masa depan. Manfaatkan masa muda dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Buat prestasi setinggi mungkin. Bukan hanya prestasi akademis, karena hidup tidak selalu tentang nilai ujian. Tapi kembangkan diri dengan hal-hal yang kausukai.

Jumat, 16 Juni 2017

Project Novel Baru!


Ini adalah novel project terbaruku yang terbit secara digital di WebComics.

Apa sih WebComics? Awalnya merupakan platform penerbitan komik digital atau web comic. Mungkin kalian pernah dengar atau tahu banget dengan Webtoon yang ada di aplikasi LINE? Nah platform yang satu ini sejenis.

Per 7 Juni 2017, WebComics resmi merilis novel digitalnya. Untuk saat ini, WebComics masih bekerja sama dengan aplikasi BBM, belum ada aplikasi tersendiri yang bisa langsung didownload dan install ke ponsel pintar. Tapi dalam waktu dekat ini sepertinya akan terealisasikan.

Balik ke topik. Tentang novelku yang terbit di WebComics. Alhamdulillah ini adalah novel pertamaku yang terbit secara komersial. Ditulis tidak secara cuma-cuma. Kalau biasanya aku menulis dengan dibayar hanya pakai kesenangan menulis atau kebanggaan tersendiri ketika karya tulismu dibaca, sekarang alhamdulillah bisa merasakan dibayar secara materi. Tidak besar, tapi ketika hobi bisa menghasilkan rasanya ada kebanggaan tersendiri.

Ketika pertama kali dapat penawaran dari Neo Bazar, penerbit WebComics, aku langsung ambil keputusan untuk join. Tidak ada kecurigaan sama sekali meskipun bisa saja penawaran tersebut adalah penipuan. Ya, salah satu temanku, Dian, bercerita kalau teman penanya mengabaikan penawaran serupa karena dianggapnya penipuan. Entahlah, aku nggak sampai berpikir seperti itu. Tapi sebelum terlalu senang pun aku harus memastikan bahwa perusahaan penerbitan karya digital ini nyata, benar-benar ada. Jujur saja nama WebComics atau Neo Bazar itu belum pernah kudengar sebelumnya. Setelah aku cek dan yakin bahwa penawaran ini bukan modus penipuan, barulah aku pede mengajukan naskah.

Prosesnya terbilang cepat dibandingkan mengajukan naskah ke penerbit novel cetak. Biasanya bisa berbulan-bulan, paling cepat 3 bulan. Tapi dengan WebComics, kira-kira hanya 1 bulan setelah aku kirim naskah by email, langsung dapat kabar bahwa naskahku diterima. Senangnya luar biasa. Alhamdulillah.

Pemilihan cerita ini sebelumnya aku diskusikan dengan beberapa teman pena dan teman pembaca setiaku. Karena aku punya beberapa tema cerita yang ingin kuajukan. Setelah polling, rata-rata mereka cenderung memilih tema cerita ini. Dinilai dari banyak pertimbangan: ide cerita, genre, dan selera pasar. Kalau mereka yang pilih, insya Allah saya percaya dengan selera mereka deh... Hehee!

Dan cerita ini sebenarnya adalah cerita yang kutulis ulang dari fanfiksi "Oujosama!". Cerita itu sudah lama saya hapus dari FFN. Dulu memang sempat ada niat membuatnya ulang dengan memakai tokoh-tokoh original dan pakai setting Indonesia. Rencana publish di self publishing, mengikuti novelku yang sudah go publish dengan self publishing duluan. Tapi belakangan aku kecewa dengan perusahaan self publishing itu, karena satu dan yang lain hal. Tapi yang paling membuatku kesal adalah servis ke pembeli buku benar-benar buruk. Itu bikin aku kapok. Niat mau cancel terbit, mau kutarik lagi naskahnya, malah ketemu masalah baru: nggak bisa login ke webnya. Rese! Sudah ngadu ke admin web, nggak dapat respon juga. Sudahlah! Aku lelah.

Nah tuh ceritanya jadi ngalor-ngidul ke mana-mana.

Balik (lagi) ke topik. Jadi, bagaimana caranya membaca novel terbaruku?

Pertama-tama pastikan kalian sudah menginstal aplikasi BBM versi paling baru di ponsel pintar kalian. Seperti yang sudah kujelaskan di awal, untuk saat ini WebComics hanya bisa dibaca via BBM, aplikasi tersendiri akan menyusul dirilis oleh platformnya. Kapan? Kita sama-sama tunggu saja kabar baik itu =)

Nah, kalau BBM sudah terinstal di ponsel pintar kalian, WebComics bisa kalian temukan di tab Discovery yang letaknya di atas. Pilih WebComics, lalu pilih menu Novel. "Nona Muda & 7 Pengawal" serialnya terbit setiap hari Senin, maka kalian bisa menemukannya di tab Senin. Mudah, kan?

Jangan lupa untuk klik tanda bintang di sampul depan novel kalau kalian suka ceritanya. Dan aku akan lebih senang lagi kalau kalian share novelku ke teman-teman kalian =D

Selamat membaca!

============================================
INFO TERBARU!!

Sekarang WebComics sudah bisa diakses via web! Asyik kan?? Hehehee...
Jadi, buat kamu yang bukan pengguna BBM dan kepingin baca komik dan novel di WebComics bisa langsung meluncur ke webnya.

Nah, buat baca novelku, klik di sini
Jangan lupa like dan share ya :**