CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 27 Oktober 2017

Dwilogi "NEGERI" Karya TERE LIYE: Parodi Cerdas Untuk Bobroknya Sebuah Negeri


Sedikit berat ulasan novel Tere Liye yang bakal kubuat kali ini. Tapi sekali lagi kugaris-bawahi, aku hanya hobi menulis, bukan seorang penulis resensi profesional, jadi mohon dimaklumi jika penilaianku kurang berbobot atau terkesan seena'e dhewe alias suka-suka-saya xD

Sebagai seorang warna negara, pernahkah kalian merasa muak dengan sistem hukum yang berjalan di negeri ini? Ketika hukum meruncing ke bawah dan tumpul ke atas? Korupsi merajalela? Suap di mana-mana? Penjahat besar dibiarkan kabur, sementara maling ayam dihajar massa sampai mati?

Kalau pertanyaan ini ditujukan padaku, tentu akan kujawab YA.

Kupikir, seperti itu juga yang dipikirkan oleh Tere Liye. Karena dari novel dwiloginya Negeri Para Bedebah dan Negeri Di Ujung Tanduk, negara seperti itulah yang tergambar di dalam kisahnya.

Karakter yang menjadi sentral cerita adalah Thomas. Seorang konsultan keuangan lulusan 2 sekolah bisnis luar negeri, punya reputasi baik, dan dibayar paling mahal setiap kali mengisi acara seminar keuangan. Seorang laki-laki muda yang cerdas, berkelas, dan super sibuk. Dia punya selera humor yang baik. Yang paling menarik darinya adalah kemampuannya mempengaruhi orang lain.

Oh ya, Thomas juga punya hobi yang tidak banyak dilakukan orang. Bertarung. Ya, berkelahi seperti petarung-petarung hebat dalam arena adu fisik yang suka kita lihat di TV. Ceritanya ada sebuah klub petarung rahasia yang biasa didatangi oleh para eksekutif muda di Jakarta. Mereka berhadapan satu lawan satu, mengadu siapa yang paling kuat. Tapi hanya sekadar hobi. Baku hantam di arena, tapi di luar itu mereka semua justru menjadi sahabat baik satu sama lain.

Sebagai seorang konsultan keuangan ternama, Thomas menyimpan rahasia besar. Bahwa dia adalah keponakan satu-satunya Liem Soerja, pengusaha besar pemilik Bank Semesta yang nyaris kolaps karena banyak melakukan pelanggaran hukum. Dua puluh tahun sebelum cerita, Thomas yang memiliki nama kecil Tommi, mengalami tragedi mengerikan. Kedua orangtuanya dibakar massa yang mengamuk karena merasa dirugikan oleh perusahaan investasi yang didirikan oleh Om Liem dan papanya. Sejak kejadian itu, Thomas membenci sang paman dan memilih hidup terpisah seperti orang asing dari keluarganya.

Pada buku pertama, Negeri Para Bedebah, konflik terpusat pada masalah kolapsnya Bank Semesta pimpinan Om Liem. Thomas mencari cara agar bisa menyelamatkan bank tersebut sebelum benar-benar dinyatakan bangkrut oleh pemerintah. Bukan hanya karena para nasabah terancam kehilangan uang mereka jika Bank Semesta dinyatakan bangkrut. Ada pihak-pihak yang diuntungkan. Bukan juga tentang persaingan bisnis. Tapi Thomas mencium adanya konspirasi besar yang melibatkan orang-orang penting di pemerintahan. Karena itu, Thomas hanya punya 48 jam untuk meluruskan benang kusut.

Berhasilkah Thomas? Silakan baca hingga halaman terakhir :P

Petualangan kejar-kejaran Thomas ternyata berlanjut ke buku ke dua, Negeri Di Ujung Tanduk. Jika sebelumnya lebih banyak membahas masalah ekonomi dan keuangan, di sini Thomas melebarkan sayap ke dunia politik. Diceritakan Thomas membuka cabang bisnis baru perusahaan konsultannya sebagai penasihat politik.

Thomas bekerja untuk seorang kandidat presiden yang dia percaya memiliki visi dan misi sesuai dengan cara pandangnya selama ini. Orang itu disebut dengan nama JD. Thomas percaya dia seorang yang bersih, cocok menjadi pemimpin tertinggi untuk membenahi kebobrokan hukum di negerinya. Karena itu Thomas tidak ragu berdiri di belakangnya untuk mendukungnya sampai akhir.

Tapi tiba-tiba JD ditangkap polisi terkait tuduhan korupsi mega proyek ketika dulu menjabat sebagai gubernur ibukota. Tidak ada angin, tidak hujan. Penangkapan itu terlalu ganjil karena dilakukan satu hari menjelang pengumuman resmi terpilihnya JD sebagai satu-satunya kandidat capres dari partainya. Lagi-lagi Thomas mencium adanya konspirasi besar di balik penangkapan JD atas tuduhan tersebut. Kejahatan mafia hukum yang ternyata erat kaitannya dengan masalah setahun yang lalu, kolapsnya Bank Semesta. Otak penggeraknya adalah orang yang sama. Kali ini, sekali lagi Thomas hanya punya waktu 48 jam.

Kenapa aku milih baca dwilogi ini dulu padahal novel BINTANG yang lagi aku baca pun belum beres?

Jawabannya simpel. Aku penasaran berat sama Thomas setelah doi muncul jadi kameo di novel PERGI (sekuel PULANG). Ha ha ha...

Yes, seperti dugaanku, Thomas memang keren. Jenius, jago bela diri, dan menyebalkan (yang terakhir syarat cowok keren versi gue *bhahaha). Cuma satu yang meleset. Sekilas kameonya di PERGI, Thomas sudah punya kartu nama yang dirancang khusus mengeluarkan cairan kimia yang bisa melelehkan besi. Ini pasti dibuat setelah dia 2 kali ditangkap dan dikurung di sel dalam dwilogi asalnya. Kupikir Thomas memang punya semacam keahlian khusus melarikan diri. Nyatanya tidak sama sekali. Thomas hanya pengusaha kaya yang pakai cara klasik demi meloloskan diri dari penjara. Menyuap petugas penjara! *ngakaksambiltepokjidat


Well, mari kita mulai membahas novel ini secara serius (nggak juga sih).

Seperti judul yang kusematkan di atas. Kukatakan ini parodi. Karena kisah di dalam dwilogi ini tak ubahnya refleksi dari apa yang terjadi di negara kita. Sistem hukum yang menyedihkan, di mana keadilan meruncing ke bawah tumpul ke atas. Penjahat-penjahat kecil diterabas, maling ayam, maling sendal, pencuri kelapa--bahkan sebelum diproses secara hukum saja mereka keburu tewas dihajar massa. Sementara mereka yang punya kuasa, punya uang, punya jabatan, mau melanggar sekadar aturan lalu lintas, sampai tersangkut kasus korupsi besar-besaran, tenang saja mereka melenggang. Kalaupun tertangkap, toh ujung-ujungnya dipenjara hitungan 1-2 tahun, itu pun penjaranya senyaman rumah sendiri, fasilitas lengkap, bebas keluar-masuk.

Tere Liye meramu potret menyedihkan itu menjadi ide cerita yang digarap dengan cerdas. Kisahnya dibuat tampak seperti nyata. Rasanya nggak perlu lagi kita bahas gaya tulisan Tere Liye yang khas dengan alur mengalir, atau caranya menciptakan karakter tokoh-tokohnya yang begitu kuat. Mengangkat realita sebagai tema menjadi bumbu menarik untuk menyempurnakan cerita hingga terasa seperti benar-benar terjadi.

Di dalam novel dwilogi ini, para penegak hukum dianggap bedebah. Karena mereka sama saja hinanya seperti preman-preman pasar yang rasa keadilannya bisa dibeli dengan uang, ditawar dengan materi. Hukum dicederai, dihinakan, diinjak-injak. Jika sudah begitu, jika makin dibiarkan, tidak ada lagi yang peduli dengan rusaknya tatanan hukum yang seperti itu, maka negeri itu benar-benar di ujung tanduk, kehancurannya hanya menunggu waktu.

Bukankah gambaran itu mirip dengan apa yang terjadi di negeri ini?

Dwilogi ini (seperti novel-novel Tere Liye yang lain) bukan sekadar bacaan hiburan. Tapi juga mencerdaskan pembacanya. Ilmu ekonomi dan politik bertebaran di dua novel ini. Kamu seolah-olah sedang membaca buku ekonomi dan politik yang dikemas menjadi kisah hidup seorang tokoh fiktif. Menarik, bukan? Tapi tentu saja penjelasan-penjelasan tentang banyak teori ekonomi dan politik itu tidak sejelimet ketika kamu membaca buku-buku teks. Tere Liye selalu punya resep ajaib supaya kalimat penjelasan serumit apapun mudah dicerna oleh pembacanya.

Jumat, 06 Oktober 2017

TERE LIYE Menjawab

Sudah lumrah bagi para penggemar sebuah karya ingin mengenal lebih dekat si pembuat karya itu. Tentu rasa penasaran datang, ingin tahu seperti apa si pencipta, bagaimana orangnya, apakah dia seperti refleksi dari karya-karya yang kita gemari. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu ingin sekali dicari tahu penggemar.

Seperti halnya aku, seorang penggemar novel-novel inspiratif karya Tere Liye. Tentu jelas aku penasaran Bang TL itu orangnya bagaimana. Apalagi di setiap novelnya, tidak pernah ada biografi singkat tentang beliau yang umumnya dicantumkan di halaman belakang novel-novel. Jelas saja itu membuatku makin penasaran.

Beberapa waktu yang lalu, saat aku sedang mencari-cari bahan untuk postingan tentang Tere Liye, ketemulah satu blog yang membahas tentang si Abang ini. Sumbernya dari fanpage facebook beliau, sebenarnya dulu pernah bikin semacam Q & A (sayangnya aku melewatkan itu--malah baru tahu Bang TL pernah bikin Q & A di facebook *dan aku sedih setengah mati karena nggak bisa ikutan nanya*). Lalu pemilik blog itu menuliskan ulang di blognya.

Ini dia sederet pertanyaan untuk Tere Liye yang (sebenarnya) mewakili pertanyaan-pertanyaanku untuk beliau selama ini. Mungkin kamu juga penggemar berat Bang TL sepertiku, jadi ini kuposting untukmu juga. Enjoy!

(WARNING! Di pertanyaan seputar novel mengandung spoiler, lebih baik di skip kalau tidak mau mendapat bocoran penting novel-novel Tere Liye yang belum kamu baca)


==  SEPUTAR NOVEL  ==

Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin

Q: Apakah novel Daun Yang Jatuh adalah kisah hidup abang?
A: Bukan. Itu fiksi.

Q: Yang dibisikkin danar ke tania waktu di pohon linden (daun yang jatuh tak pernah membenci angin) apa bang?
A: Rahasia... sst...

Q: Mas, apa jawaban Danar ketika Tania bertanya apakah Danar mencintainya atau tidak?
A: Saya tidak tahu. itu hanya danar dan Tuhan yang tahu. haha

Q: kenapa novel Daun yg Jatuh tak membenci angin gantung bgt?
A: karena memang disengaja biar gantung. kesimpulan diserahkan ke pembaca

Q: Bang tere knp ga bikin sequel yg daun yg jtuh tdk prnh mmbenci angin.
A: ada sekuelnya. tp tdk terbit.

Q: Assalamu'alaikum bang, mau nanya, cinta dipohon linden, dulu katanya mau diterbitin thn 2016.. bener kah bang? kita menunggu kabar lanjutan daun yg jatuh
A: kata siapa?


Renbulan Tenggelam di Wajahmu

Q: Bang, Rembulan Tenggelam di Wajahmu ada lanjutannya nggak ? Penasaran dengan kelanjutan kisah Rei. Apa yang dia lakukan selanjutnya?
A: Sudah tamat, nggak ada lanjutannya.


Sunset Bersama Rosie

Q: Om, di Sunset Bersama Rosie kok nggak ada jawaban dari "kenapa penyu jalannya lambat?" emangnya kenapa?
A: Biar pembaca penasaran. Kenapa Rosie yang harus dipilih? Unreal pilihannya Bukankah yang mencintai tulus akan lebih bahagia? Rosie itu mencintai Tegar dengan tulus

Q: Akhir cerita sekar di novel sunset bersama rosie kalau diteruskan kira2 gimana bang tere? Biar saya bisa belajar dg pengalaman sekar melepas sesuatu :')
A: Dia akan mendapatkan jodoh yg lebih baik, insya Allah.


TETRALOGI BUMI

Q: Novel Bumi terinspirasi dari apa?
A: Dari survei di page ini.

Q: Dari mana dan ke mana Tanpa Mahkota?
A: Masih dikurung, entar dikeluarin di Matahari atau Bintang

Q: Apakah Bulan terinspirasi dari Hunger Games?
A: Baca bukunya saja belum

Q: Bang kenapa di novel Bumi kebanyakan menceritakan klan Bulan? Lalu di novel Bulan kebanyakan menceritakan klan Matahari? Apakan di novel Matahari akan banyak menceritakan klan Bintang?
A: Ya, kamu sudah bisa menebaknya

Q: Bang untuk novel Matahari, latar nya d bintang atau balik lagi k Bumi??
A: Bintang. Latar Bumi itu di novel terakhir Bintang 

Q: Bang, nemu inspirasi dari mana ya waktu ngasih nama Ilo, Vey, Ou, dan Ily?
A: dari i love you


Negeri di Ujung Tanduk

Q: Novel negeri di ujung tanduk Ada lanjutan nya g bang?
A: nggak ada. sudah habis petualangan Thomas.

Q: "Negeri di ujung tanduk" tokoh calon presiden itu.. Jokowi kah inspirasinya?
A: hehe, itu fiksi.

Q: Bang kenapa Thomas digambarkan sempurna banget colonthree emoticon
A: Thomas itu licik, kok sempurna?

Q: bang thomas akhirnya bareng sama maria atau julia?
 A: ya ampun.. itu novel aksi, bukan novel romans


RINDU

Q: Adakah sambungan novel Rindu?
A: Itu sudah 500 halaman :(

Q: Kisah Ambo Uleng - Rindu itu asli?
A: Fiksi

Q: Kenapa di novel Rindu ada tokoh adik-kakak yg namanya persis di film animasi Walt Disney,.?
A: Disengaja

Q: Bang kan di novel rindu ada anna sama elsa, kok namanya bisa sama kaya yang d frozen???
A: buat lucu2an

Q: di rindu itu mayoritas tokohnya dari film nama mereka. kok mbah putri dalam novel Rindu meninggal sblum sampe mekkah? cry emoticon 
A: karena memang begitulah ceritanya. 

Q: Bang, berniat nulis novel yg lebih tebal dari novel rindu tidak?
A: Hehe harganya nanti nggak kuat


Pertanyaan Variatif Tentang Novel

Q: Kenapa cover #AboutLove terlalu tebal? Padahal kalau pebikmat pasti punya perawatan buku. 
A: Dibuat hardcover memang, Biar keren tampilannya

Q: Bang knp novel about love quote nya sedikit ? Knp gk smpe 500 quote gtu bang.
A: ya ampun, harganya bisa 300 ribu

Q: Bang, kisah Sie-Sie itu asli?
A: Fiksi

Q: The Gogons kok nggak ada di daftar TBdelisa?
A: Sudah habis stoknya

Q: Kenapa the gogon's gk cetak ulang bang? Terus 5 novel sequel lanjutannya apa kabar? Gk coba d terbitin lg aja bang?
A: karena nggak laku
 
Q: Kenapa novel yang udah pernah aku baca tidak pernah menampilkan tokoh utama berkerudung? 
A: Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Serial Anak Mamak, dll 

Q: Apa bang Tere berencana untuk menulis kisah seperti serial anak mamak lagi?
A: insya Allah. saya sedang "berpetualang" dulu ke genre2 lain, doakan saja, besoklusa sy kembali nulis novel anak2

Q: Oom saya mau nanya, apa yang dilakukan mamak nung sampai wak yati bilang karna mamak nung terang benderang seisi kampung? karena saya udah baca semua serial anak2 mamak tapi masih belum bisa nebak..atau emg saya gak teliti ya? balas ya om
A: itu seharusnya masuk di amelia, tp akhirnya tdk masuk. biarlah tetap jd misteri.

Q: Novel'y bang tere yang sad ending itu apa aja yang bang,,
A: eh, semua novel saya itu happy ending. tergantung sudut pandang pembaca saja.

Q: Apakah ada rencana novelnya akan difilkan bang?
A: Doakan saja ada produser yang serius dengan budgetnya


==  DUNIA KEPENULISAN  ==

Q: Berapa lama rata-rata riset yang dilakukan untuk satu novel?
A: Variatif. Ada yang berbulan2, ada yang bertahun2

Q: bang tere liye kalau ngambil latar belakang daerah kenapa banyak yg di sumatera? grin emoticon 
A: karena saya orang sumatera, itu paling gampang.

Q: Dari semua novel, mana yang paling berkesan?
A: Semuanya punya khas masing-masing saat ditulis

Q: Buku apa aja yg berdasarkan kisah nyata?
A: semua novel itu fiksi... arghh... bnyk banget yg nanya soal ini.

Q: bang tere sering lebih menggunakan kata langit, contoh: langit mendengarkan doanya, kenapa tidak menggunakan kata Tuhan saja?
A: itu gaya bahasa. hanya masalah preferensi saja.

Q: Kenapa novel abang banyak berisi tentang sisi lain keluarga dan penerimaan dalam hidup?
A: Karena itu penting sekali

Q: Semua novel idenya dari mana?
A: Dari mana saja

Q: Saya suka banget menulis, tpi sya blom yakin tuk buat novel/buku,,bgmn cara agar sya yakin novel sya akan manfaat bgi masyarakat?terima kasih
A: gimana mau bermanfaat kalau kami yakin juga tidak. diperbaiki niat dan motivasinya.

Q: Motivasi terbesar menulis dan berkarya melalui tulisan?
A: ini panjang sekali penjelasannya. simpelnya: menulis itu cukup karena suka.

Q: Assalamualaikum pak darwis, sy mau nanya. Apakah pembuatan novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah yg latarnya di Pontianak udh disurvei trlbih dulu? Soalnya mirip sekali dgn lokasi2 yg ada di ptk .-. Atau seperti novel Delisa, yg hanya dipelajari seluk beluk daerah serta asalnya aja?
A: iya, itu harus diriset

Q: Om.. kalo jadi penulis emangnya harus sering traveling ya? Biar tahu banyak tentang tempat.
A: yg mesti, penulis itu banyak baca

Q: Bang tere .bagaimana memotivasi diri dalam berkarya & ber imajinasi membuat novel
A: perbaiki niat dan motivasi

Q: Sebagai seorang lelaki, darimana bang tere mendapatkan ide untuk novel2nya?
A: sama saja dengan seorang perempuan. dr mana saja idenya.

A: Bang tere mau tanya, menurut pendapat anda mana yg lebih baik, sudah menentukan ending di awal ketika akan menulis cerita, atau ending itu sendiri bisa berubah sesuai dengan kondisi ketika menulis cerita? kalo abang bagaimana? apakah di awal sudah disiapkan endingnya atau nunggu di akhirnya ya? terimakasih kalo berkenan dibalas ^^
A: bisa dari kapan saja. yang penting ditulis

Q: Semangat apa yg paling membara ktika muncul ide2 untuk membuat novel baru?
A: Membara? menulis itu konsistensi jangka panjang, tidak bisa dengan membara, kemudian padam. jadi lebih baik terus menulis, bahkan saat ide tidak ada.

Q: Bagaimana antum dapat menulis dengan mudah hingga si pembaca ikut larut didalamnya? Mohon penjelasan dari antum bang karena ana iri dgn gaya tulis antum.
A: Latihan. hanya itu kuncinya.

Q: gimana agar bisa masuk ke penerbit bang, kalau naskahnya sdh kelar?
A: kamu cari website penerbitnya, baca petunjuk kirim naskah baru. kirim saja. tinggal tunggu.

Q: Bang, bagaimana supaya mudah nembus ke penerbit, naskah saya sudah rampung? butuh biaya banyak gak?
A: nerbitin buku itu gratis. mana ada ngeluarin duit. banyak2 latihan menulis, nanti kamu tahu sendiri tips terbaiknya.


==  HAL PRIBADI  ==

Q: Buku apa yg biasanya om baca??
A: alfecbuk waltwiteran

Q: Kenapa di novel bang Tere tdk pernh dicantumkan biodata pengarang? grin emoticon
A: karena penulis itu lebih baik tulisannya yang terkenal

Q: Bang suka banget gw ama Novel Negeri di Ujung Tanduk kacau.... Maju jadi wakil rakyat bang.. Tumpahkan semua keluh kesah serta gagasanmu bang disana
A: Penulis itu tidak ikut kelompok manapun kecuali prinsip2. sekali dia masuk politik, maka selesai sudah kepenulisannya, berubah jadi politisi. kamu mau yg mana? tere liye penulis atau politisi?

Q: Kalo ditanya profesinya penulis atau akuntan, bingung nggak?
A: Kan sudah clear. Profesi akuntan, menulis itu hobi

Q: Apakah pernah dulu tulisan bang tere ditolak oleh penerbit?
A: sering. sering dan sering.

Q: knp bang tere gk terlibat dlm pembuatan film2 dr adaptasi novelny... biar film ny lebih berkualitas... gk nanggung
A: karena saya penulis.

Q: Bang, apakah menjadi seorang penulis itu cita-cita bang Tere Liye di waktu kecil??
A: saya waktu kecil cita2nya jadi penyanyi

Q: Berapa persen abang suka film India?
A: 100%

Q: kalau lagi suntuk menulis novel, supaya bisa fresh biasanya ngapain? atau ada motivasi pribadi gitu?
A: nonton film. sampai ribuan.

Q: Bang, gimana caraanya menanamkaan pemahaman kpda adik yg nakal.? Seperti eliana yg daapat memahamkan adik"nya.??
A: kasih buku2 yang bagus.

Q: apakah bang Tere Liye ikhlas jika saya membaca Novel abang yang versi E-book? yang mungkin illegal karena adahak cipta
A: saya mah ihklas. toh beberapa naskahnya sudah dibagikan gratis sebelum terbit. tapi entah dengan penerbit, dll 

Q: Saya suka sekali semua novel abang, tapi maaf, setelah bertemu langsung, ternyata abang tidak seramah tulisannya.
A: Kamu tepat sekali, karena saya jelas tidak akan suka berfoto-foto bersama pembaca, pun tidak suka menyenangkan pembaca dengan menuruti mau mereka saat bertemu, ada jarak yang clear antara penulis dan pembaca

Q: Bang, kalo novel2nya aku jadiin kajian dlm tesisku trus membutuhkan wawancra dgn pengarangx, Maukah abang sy wawancarai? ^^
A: Nggak mau.

Q: Bang kapan buat novel biografi tentang abang? pasti inspiratif banget
A: malah nggak seru bikinnya.

Q: Bang, reply dong
A: Hai.... ^^


Asli yang terakhir koplak pisan *ketawasambilnangi


sumber: risandauf

Rabu, 04 Oktober 2017

Karakter Kesayangan Dari Novel Tere Liye

Kemarin Bang Tere Liye memposting di halaman Facebook-nya. Karakter laki-laki mana yang jadi favorit para pembaca setianya. Pilihannya:

1. Thomas
2. Bujang
3. Ali
4. Zaman Zulkarnaen
5. Hakan Karim
6. Ambo Uleng
7. Tegar
8. Borno
9. Danar
10. Ray
11. Burlian
12. Pukat
13. Jim
14. Soke Bahtera

Dari semuanya ada beberapa yang belum kukenal (karena novelnya belum kubaca), dan beberapa lagi tidak terlalu bisa kuingat (karena sudah sangat lama sejak aku membaca novelnya). Perlu kuakui, mau karakternya jahat sekalipun, Tere Liye mampu membuat mereka unik dan punya nilai, sehingga pembacanya dapat menarik hikmah pelajaran penting dari setiap karakter di novelnya.

Aku pun punya penilaian sendiri untuk masing-masing karakter dalam novel Bang TL.

1. Thomas, dari Negeri Para Bedebah dan Negeri Di Ujung Tanduk
Untuk cowok satu ini, aku belum membaca 2 novelnya jadi belum kenal seperti apa hebatnya dia. Tapi dalam novel PERGI (sekuel PULANG), Thomas sempat muncul sebagai cameo, ceritanya jadi tamu undangan Keluarga Yamaguchi--salah satu keluarga penguasa shadow economy--dalam acara pernikahan putri bungsu mereka. Pertemuan Thomas dengan Bujang--karakter utama di novel PULANG dan PERGI--digambarkan dengan keren. Seperti apa kerennya? Lebih baik kamu baca sendiri saja dulu novel PERGI, biar tahu sendiri. Hihiii.

Well, setidaknya dari cameo itu, aku melihat Thomas sebagai karakter yang yah hampir mirip dengan Bujang. Dia ahli membuka segala jenis kunci (kayaknya di novel asalnya, Thomas ini sudah beberapa kali ditangkap dan dipenjara lantas kabur dengan kemampuan mirip sulapnya). Dia juga punya kartu nama ajaib seperti milik Bujang. Kalau Bujang kartu namanya dilapisi baja tipis dan tajam, bisa dijadikan senjata shuriken. Nah, kartu nama Thomas kalau disobek akan mengeluarkan cairan yang bisa melelehkan apapun. Jadi kayaknya kartu nama itu jadi senjata andalannya buat melarikan diri.

Karakternya sendiri belum bisa kutebak dengan jelas. Tapi kelihatannya dia orang yang ramah, menyenangkan, dan easy going, apa-apa dibawa santai. Dan kelihatannya sih dia nggak kalah ganteng dari Bujang xP

2. Bujang, dari PULANG dan PERGI
Ini dia jagoan kita. Pria ganteng tapi masih jomblo di umurnya yang udah 35 tahun. (Nggak dijelaskan secara gamblang sih sama Bang TL Bujang ini gimana paras wajahnya. Tapi dalam dialog tokoh-tokoh lain, mengindikasikan bahwa Bujang itu ganteng. *Sok tahu ya gue?*). Nama aslinya Agam, tapi hanya orang-orang tertentu saja yang tahu. Dia biasa disapa Bujang atau lebih terkenal dengan nama alias Si Babi Hutan. Kenapa dia dipanggil Si Babi Hutan? Nah, yang ini juga lebih baik kamu baca sendiri novelnya. Ekekekee~

Dia seorang pemberani, cerdas, dan jago berkelahi. Reputasinya sebagai tukang pukul nomor satu Keluarga Tong--salah satu keluarga penguasa shadow economy--menjadikan orang-orang takut dan segan padanya. Meskipun dia anggota keluarga mafia, tukang berkelahi, bahkan terkadang membunuh musuh-musuhnya, uniknya dia tidak pernah minum alkohol dan makan daging babi, menyentuhnya saja tidak pernah. Itu karena pesan ibunya sebelum dia dibawa dari kampung pedalaman Sumatera untuk bergabung menjadi anggota Keluarga Tong. Ibunya bilang jika dia tidak bisa menghindari cara hidup kotor, setidaknya dia harus menjaga perutnya dari makanan dan minuman haram. Dan pesan itu dijaga Bujang selama hidupnya.

Sebagai seorang jagoan kharismatik, Bujang merupakan contoh pria yang bakal banyak disukai wanita. Tapi buat aku sendiri, Bujang bukan karakter favorit. Entahlah, mungkin karena aku melihat Bujang terlalu 'kejam'. Dan jarangnya adegan romantis dalam dua novel ini membuat Bujang tidak menunjukkan sisi romantisnya, atau memang dia bukan tipe pria romantis. Dari sini aku pun sadar bahwa aku cenderung melihat sisi romantis seorang pria untuk bisa jatuh hati padanya, ya. Hahahaaa *lupakan

3. Ali, dari seri petualangan Bumi, Bulan, Matahari, Bintang
Yang satu ini adalah remaja SMA yang lumayan nyeleneh. Dia pintar, IQ-nya di atas rata-rata, tapi menyebalkannya luar biasa. Mentang-mentang sudah pintar, dia lebih sering nggak menyimak penjelasan guru di kelas. Kadang suka sok tahu menjelaskan sesuatu pada dua sahabat ceweknya, Raib dan Seli. Tapi secara mengejutkan dan mengagumkan, dia bisa menciptakan alat-alat ajaib yang diadopsinya dari gabungan teknologi antar klan.

Sebenarnya Ali bisa menjadi tokoh yang difavoritkan. Tapi aku hanya akan menempatkan dia sebagai remaja menyebalkan yang bakal kujitak setiap kali bicara sok tahu. Bang TL juga punya tokoh remaja cowok seperti Ali, namanya Soke Bahtera (novel Hujan). Sama-sama pintar--tapi jelas Soke jauh dari kata menyebalkan. Kalau keduanya disandingkan, aku yakin penggemarnya Soke lebih banyak. Hahaa.

Btw, aku berharap si biang kerok ini berjodoh sama Raib. Meskipun sifat mereka bertolak belakang, aku merasa mereka cocok satu sama lain. Mudah-mudahan Bang TL mempersatukan keduanya di akhir seri petualangan ini. Aamiin xD

4. Zaman Zulkarnaen, dari Tentang Kamu
Laki-laki ini sebenarnya cukup mempesona. Dia lama tinggal di luar negeri, lulusan universitas terbaik di London, dan bekerja di sebuah firma hukum yang punya reputasi hebat. Namanya pun keren, ya? Zaman Zulkarnaen. Nggak pasaran dan berkarakter. Aku selalu suka cara Bang TL menamai tokoh-tokoh novelnya.

Sayangnya Zaman nggak menjadi bintang di novelnya, karena dia hanya sebagai tokoh perantara, pengantar dari cerita sebenarnya yang berpusat pada sejarah hidup Sri Ningsih. Ini membuat pesona Zaman kurang menonjol, seakan tersisihkan oleh kisah sang tokoh utama. Tapi aku senang di akhir cerita Bang TL menjodohkan Zaman dengan perawat cantik berdarah asli Perancis bernama Aimee. Ciyeee, semoga langgeng ya, Bang Zaman :))

5. Hakan Karim, dari Tentang Kamu
Masih dari novel yang sama, dari kisah hidup perempuan paling inspiratif dalam sejarah novel yang ditulis Bang TL (menurut penilaianku, sih). Pria ini adalah suaminya Sri Ningsih. Orang Turki, usianya aku lupa (kalau nggak salah sudah kepala 4 saat ketemu Sri Ningsih). Dia pria yang romantis dan cukup nekat.

Kalau belum baca novelnya, ini kubocorkan sedikit bagian paling kusuka dari Sri Ningsih dan Hakan Karim. Mereka bertemu saat Sri Ningsih jadi supir bus Kota London. Hari itu Hakan terkesan sama sikap tegasnya Sri pada salah satu penumpang yang nggak bisa diajak kerja sama, merugikan penumpang lain, Sri mengusirnya turun. Setelah hari itu, Hakan selalu naik bus yang disupiri oleh Sri hanya untuk mengenal Sri lebih dekat. Padahal tempat tinggal Hakan dan tempat dia bekerja tidak dilewati rute bus Sri. Dia rela memutar jauh, dan bikin alasan macam-macam agar jadwal berangkat kerjanya pas dengan jam kedatangan bus Sri. Awalnya Sri tidak mau percaya kalau Hakan benar-benar jatuh cinta padanya. Tapi karena kegigihan Hakan, dan pertemuan-pertemuan yang selalu terjadi di antara mereka, akhirnya Sri menerima dan percaya bahwa Hakan adalah jodohnya.

Karakter Hakan ini nyaris sempurna. Sayangnya tidak banyak yang diceritakan tentang dirinya karena Bang TL tidak memberinya umur panjang. Well, biarlah dia tinggal jadi kenangan buat Ibu Sri Ningsih :")

6. Ambo Uleng, dari Rindu
Aku baca novelnya, tapi sudah lama sekali. Mungkin 3 tahun yang lalu. Makanya tadi sempat nggak ingat sama nama tokoh yang satu ini. Hihiii. Sedikit yang kuingat, Bang Ambo ini awak di sebuah kapal yang memberangkatkan para jemaah haji. Setting waktu dalam novel ini masih pada saat zaman penjajah kolonial Belanda, makanya waktu itu perjalanan jemaah haji ke Mekkah baru bisa ditempuh lewat perairan. Bang Ambo agak misterius, punya kisah masa lalu yang cukup kelam (kalau nggak salah). Well, berhubung banyak lupanya sama Abang satu ini, nggak banyak juga yang bisa kuceritakan.

7. Tegar, dari Sunset Bersama Rosie (Sunset & Rosie, pada edisi cetakan terbaru)
Belum baca novelnya.

9. Danar, dari Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Tidak ada cela pada sosok yang satu ini. Sudah mapan, baik hati, lemah lembut pada anak-anak, dermawan pula. Hanya saja dialah tokoh dari semua novel Bang TL yang paling tidak kusukai.

Kupikir Danar ini laki-laki yang sangat pengecut. Dia mencintai Tamia, dan dia sadar akan perasaan itu. Tapi dia memilih untuk menebas perasaannya jauh sampai ke akar. Lalu mengorbankan perasaan Tania yang telah dibuatnya jatuh cinta padanya. Dia juga ikut menumbalkan perasaan Ratna yang mencintainya setulus hati. Meski dia menikahi Ratna, namun hatinya tak pernah terpaut pada Ratna. Karena dia masih sangat mencintai Tania bagaimanapun dia berusaha untuk melupakannya.

Aku nggak bisa mengerti Danar. Mungkin dia punya alasan, atau suatu sebab yang mengharuskannya membuang perasaan terhadap Tania. Andai saja Bang TL membuat akhir dari cerita ini lebih jelas. Atau aku berharap saja akan ada sekuel untuk novel ini :P

10. Ray, dari Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Entah kenapa pada pemahamanku, Ray ini semacam gabungan dari Bujang dan Borno. Cerdas tapi agak bajingan seperti Bujang, dan seorang pejuang hidup yang gigih seperti Borno. Karena novel Rembulan lebih dulu terbit daripada PULANG atau Sepucuk Angpau, maka mungkin lebih tepatnya karakter Borno dan Bujang-lah yang diilhami dari Ray.

Nama aslinya Raihan. Kisah hidupnya cukup kelam. Kalau bisa dibilang, barangkali semua kepahitan hidup pernah dia rasakan. Orangtuanya meninggal saat dia masih balita dalam tragedi kebakaran rumah. Di panti asuhan, dia disisihkan karena jadi anak paling nakal. Esok lusa saat dewasa, dia bertemu dengan pencuri ulung dan bekerja sama merampok sebuah tempat. Namun belakangan dia tahu bahwa partner in crime-nya ini adalah orang yang dulu menyulut api hingga membuat rumahnya terbakar dan menyebabkan kedua orangtuanya meninggal. Lalu ketika dia akhirnya bertemu dengan seorang wanita, jatuh cinta dan menikah, kebahagiaannya pun terenggut dengan meninggalnya sang istri tercinta. Hidup seperti itulah yang membentuknya menjadi seorang bajingan tangguh.

Daripada membencinya, aku lebih merasa kasihan pada Ray. Jika ada orang seperti Ray di dunia nyata ini, hidupnya sungguh menyedihkan. Ah, tapi dalam kehidupan ini barangkali justru banyak yang lebih menyedihkan dan memilukan dibanding kisah novel. Benar, nggak?

11. Burlian, dari Burlian (Serial Anak Mamak)
Belum baca novelnya.

12. Pukat, dari Pukat (Serial Anak Mamak)
Belum baca novelnya.

13. Jim, dari Kisah Sang Penandai
Belum baca novelnya.

14. Soke Bahtera, dari HUJAN
Remaja ini sanggup bersaing dengan tokoh-tokoh pria lain dari novel-novel Bang TL. Meskipun masih muda, dia nggak kalah mempesona dan berkharisma. Bayangkan saja. Umurnya masih muda, cerdas, dan pemberani. Kecerdasannya mungkin sebanding dengan Ali, karena Soke juga menciptakan sesuatu yang mutakhir di dunia tempatnya tinggal (dia juga bergabung dalam kelompok ilmuwan elit). Bedanya, Soke punya karakteristik yang menyenangkan.

Pada awal cerita, saat masih remaja, dia dikenal dengan nama Esok. (Kutebak nama Soke itu hanya anagram dari Esok. Sekali lagi kukatakan, aku selalu suka bagaimana  cara Tere Liye memilihkan nama untuk tokoh-tokohnya). Anak remaja ini digambarkan begitu menyayangi ibunya, dan sangat peduli pada Lail, sahabatnya (tokoh utama novel HUJAN). Dan aku suka sekali ending novel ini.

Tapi itu nggak selalu berarti bahwa Soke atau Esok menjadi karakter favoritku. Aku menyukainya, tapi masih ada satu tokoh yang membuat hatiku luluh *eaaak.

8. Borno, dari Aku, Kau, dan Sepucuk Angpau Merah
Bingo! Ini dia karakter yang paling kusuka dari semua tokoh novel-novel Bang TL. Ini juga kenapa ulasannya kutulis paling bontot, padahal urutan nomornya 8. Save the best for the last, sisakan bagian terbaik untuk saat-saat terakhir, bukan? Hihiii~

Abang Borno ini asli anak Kalimantan, tinggal di tepian Sungai Kapuas. Kebayang deh bagaimana indahnya tempat itu. Dia tumbuh tangguh di tengah kehidupan yang berat setelah bapaknya meninggal. Aku menyukai wataknya yang pekerja keras dan pantang menyerah. Sudah beberapa kali dia melamar kerja, sudah diterima, tapi banyak hal membuatnya berhenti. Akhirnya meskipun berijazah SMA, Borno memilih jadi tukang sepit seperti bapaknya (perahu kayu yang dijalankan dengan mesin, sebagai alat transportasi murah di perairan Kapuas). Untungnya Borno jadi tukang sepit, karena di sinilah dia bertemu dengan Mei, wanita keturunan Cina yang akan menjadi sang pujaan hati.

Borno hidup sederhana, tapi tidak pernah mengeluh. Banyak kesulitan menghadangnya, tapi dia tidak pernah menyerah. Pernah dia nekat menjual sepitnya, satu-satunya barang berharga miliknya, demi membuka bengkel kecil-kecilan. Sukses dengan bengkelnya, ayah dari sahabatnya kemudian mengajak Borno membuka bengkel yang lebih besar di kota. Ada orang yang menjual toko dengan harga cukup murah. Namun naas, mereka tertipu. Habis harta, habis harapan. Tapi Borno tidak juga menyerah, memutuskan menjalankan bengkel apa adanya hingga sukses.

Borno menjadi cerminan bagaimana seorang laki-laki harusnya berjuang dalam hidup. Tidak hanya laki-laki sih, wanita juga harusnya begitu. Maksudku, laki-laki seperti Borno ini adalah jenis pria yang pantas menjadi idaman. Tidak perlu banyak gaya, tidak perlu show off, cukup jadi seseorang yang sederhana dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Maka hati wanita mana yang tidak akan luluh dengannya? *eaaalagi *edisibaper xDD