CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 18 November 2017

Domba Berbulu Srigala: Si Lemah Yang Bertingkah Paling Tangguh

Disponsori oleh keputusasaanku terhadap proyek di ajang Bulan Nulis Novel Storial, aku memutuskan untuk refreshing sedikit dengan membaca buku baru.

Buku ini sudah lama masuk ke dalam wishlist-ku. Tapi berhubung bulan-bulan kemarin aku fokus dengan buku-buku Tere Liye yang nyaris punah di peredaran, akhirnya buku ini terbelikan juga bulan ini.

Judulnya Domba Berbulu Srigala. Membaca itu saja pasti langsung terlintas di benak siapapun bahwa kisah ini bakal menarik. Jika biasanya orang-orang tertentu cenderung berpura-pura baik demi menyembunyikan sifat jahatnya, srigala berbulu domba, kisah dalam buku ini justru sebaliknya. Jadi, inilah poin menarik ketika aku membaca judulnya. Pun ketika membaca blurb di belakang sampul. Ketebak, memang. Tema sekolahan, bullying, persaingan, dan lain-lain yang sudah umum terjadi di sekolah. Tapi aku masih penasaran bakal seperti apa ceritanya berjalan.

Kisahnya tentang Robin, seorang siswi SMA yang punya reputasi buruk di sekolah. Aslinya dia hanya gadis penakut yang berlindung di balik nama "besar" sepasang sepupu kembarnya. Demi menyembunyikan kelemahan itu, dia bersikap dingin dan menjauhi semua orang, membiarkan gosip-gosip miring tentangnya menempel pada dirinya.

Jujur, aku sedikit bingung dengan gaya tulisan #Rree si penulis. Entah dia terinspirasi gaya menulis dari mana, ini adalah pertama kalinya aku membaca konsep penulisan seperti buku ini. Sudut pandang dilihat dari orang ke-3 dan orang pertama sekaligus. Dalam penceritaan, penulis berlaku sebagai orang ke-3. Tapi di dalam cerita pun #Rree berubah menjadi Robin sebagai orang pertama, tokoh utama yang menceritakan kisahnya. Dan antara si orang ke-3 dan orang pertama ini hanya dibedakan dari format tulisan. Orang ke-3 ditulis dengan cara biasa. Sementara ketika Robin menjadi pencerita, ada tanda kutip seperti kau sedang membaca dialog, kalimatnya ditulis tebal.

Selain itu, gaya diksi #Rree bagiku juga agak membingungkan. Dia jarang sekali memberi keterangan nama setelah dialog. Itu membuatku agak kesulitan mengetahui dialog itu milik siapa, tokoh mana yang barusan bicara. Yap, sepertinya #Rree jarang menyebut subjek. Struktur kalimatnya langsung diawali dengan predikat dan objek. Sebenarnya gaya seperti ini tidak masalah sama sekali jika pada saat itu dia hanya melibatkan satu subjek. Tapi jika dalam pertemuan, melibatkan sekian orang, pasti akan membingungkan jika tidak ada nama yang disebut.

Well, terlepas dari gaya penulisan yang bagiku sangat baru, kisah dalam novel ini sebenarnya luar biasa. Kita akan menemukan banyak realita kehidupan anak SMA (dalam sisi negatif), terutama tentang bully.

Robin seakan menjadi refleksi atas pihak yang lemah, terpaksa bertahan dengan cara apapun demi terhindar dari dijadikan mangsa oleh para penindas. Terkadang seseorang akan melakukan apapun ketika dia terdesak. Itu yang dinamakan insting bertahan hidup. Robin tidak akan menjadi sebuas srigala jika bukan untuk melindungi dirinya sendiri dari kehidupan sekolahnya yang keras.

Kisah dalam buku ini tidak hanya memberitahu kita bagaimana sebenarnya kehidupan anak-anak SMA. Tidak sekadar memaksa kita percaya bahwa hal-hal sekejam itu bisa terjadi. Tapi kisah ini juga membimbing kita untuk memahami banyak hal sederhana. Seperti pertemanan, kepercayaan, dan kepekaan terhadap rasa keadilan.

Oh ya, yang paling membuatku terkesan dengan novel ini sebenarnya tentang pertemanan. Ada bagian (bab dan halamannya aku tidak ingat) yang membuat mataku berkaca-kaca karena tersentuh. Itu adalah ketika Robin menyadari arti kepedulian seseorang padanya. Aku senang karena pada akhirnya dia menemukan seseorang yang bisa dia percayai. Seorang teman sesungguhnya.

Dan ketika sampai di halaman terakhir, aku cukup terkejut menemukan kata "bersambung". Aku sudah mereka-reka bagian akhirnya akan bagus jika seperti ini, atau seperti itu. Ternyata masih berlanjut, entah berkembang seperti apa.

Tapi aku masih tertarik untuk membaca sekuelnya. :)