CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 26 Juni 2017

Twenty Again: Hidupkan Masa Mudamu!

Ini posting pertamaku tentang drama Korea ya, meskipun serial drama yang mau kubahas kali ini bukan yang pertama kali kutonton.

Well, aku nggak akan tulis panjang lebar di sini bagaimana ceritanya aku yang hater draKor garis keras tiba-tiba kena tulah, jadi suka sekali nonton draKor. Dibilang suka sekali, nggak juga sih. Karena aku ini pemilih dalam segala hal, nonton draKor juga yang kusuka dari segi plot ceritanya saja. Seperti serial draKor yang satu ini.

Twenty Again, atau dikenal juga dengan judul Second Time Twenty Years Old. Berkisah tentang Ha No Ra, seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun yang memutuskan untuk kuliah, menjalani hidup seperti layaknya gadis 20 tahun. Dulu masa-masa di bangku kuliah tidak bisa Ha No Ra rasakan karena dia hamil di usia muda. Ha No Ra juga punya mimpi untuk menari di atas panggung. No Ra ingin mewujudkan impiannya, dan melakukan semua hal yang tidak bisa dia lakukan akibat pernikahan dini sebelum dirinya mati karena kanker pankreas.

Di tengah usahanya mewujudkan semua cita-cita sederhana itu, No Ra dipusingkan dengan perceraian yang diajukan suaminya. Sementara itu, hubungan No Ra dengan putra satu-satunya pun tidak begitu baik. Apalagi ketika No Ra masuk di kampus yang sama dengan putranya, yang tidak lain adalah tempat suaminya mengajar sebagai profesor studi Psikologi. Tidak ingin rencananya gagal, No Ra terpaksa menyembunyikan bahwa dirinya sedang kuliah. No Ra berusaha keras, bagaimana pun caranya agar tidak berpapasan dengan putranya maupun suaminya di kampus.

Menjadi mahasiswa di usia yang tidak lagi muda membuat Ha No Ra kesulitan. Berbaur dengan mahasiswa-mahasiswa lain saja tidak mudah untuknya. Belum lagi seorang dosen yang juga produser ternama dari Jurusan Sastra mempermalukan No Ra di depan umum di hari pertamanya kuliah. Cha Hyun Suk, yang tidak lain tidak bukan adalah temannya di SMA dulu. Bertambah lagi satu masalah.

(Hati-hati, paragraf di bawah dan seterusnya mengandung spoiler) 

Hal pertama yang membuatku tertarik dengan serial drama ini adalah premisnya, ibu rumah tangga yang kuliah. Nggak kebayang kan, bagaimana jadinya ibu-ibu kalau merangkap jadi mahasiswa? (Untung yang bikin drama ini Korea, ibu-ibunya masih tergolong makhluk cantik. Kalau yang buat Indonesia.... tahu sendiri lah, ya *nyengir) Ceritanya bikin penasaran. Bikin kepo. Dan setelah ditonton sih memang seru.

Dikemas dengan tema kehidupan kuliah, seimbang dengan kehidupan rumah tangga dengan segala permasalahannya, dan yang nggak mungkin ketinggalan ditambahkan dengan bumbu romans yang selalu jadi daya tarik umum.

Dari drama ini kita bisa melihat bagaimana seseorang yang ingin membayar masa lalu dengan kehidupannya yang sekarang. No Ra terpaksa melewati masa mudanya menjadi seorang ibu, melewatkan saat di mana dia seharusnya bersenang-senang dengan teman sebaya, belajar dan mengalami suka-duka kehidupan kampus, juga mengubur impiannya menjadi penari. Tapi No Ra tidak menjalaninya dengan penyesalan. Karena itu meskipun usianya sudah terlalu tua, orang menganggap sudah terlalu terlambat untuknya, namun No Ra tetap melakukan semua yang ingin dilakukannya dulu.

Dulu No Ra adalah gadis remaja yang ceria, penuh ekspresi, dan menyenangkan. Cha Hyun Suk mengaguminya karena pribadinya itu. Namun setelah menikah, No Ra seperti menjadi orang lain. Kepribadian No Ra yang menyenangkan terkungkung oleh suaminya, oleh kehidupan rumah tangganya yang penuh dengan tekanan. Sehingga No Ra berubah menjadi seorang yang tidak bisa mengungkapkan pendapatnya sendiri, menjadi begitu naif. Itu yang membuatnya jauh dari putranya, juga suaminya sendiri.

Setelah No Ra kuliah, bertemu dengan banyak orang di mana dia menemukan banyak pandangan, bertemu dengan banyak masalah hingga bisa menyelesaikanya, No Ra seakan menemukan kembali jati dirinya yang dulu. Apalagi setelah bertemu dengan Hyun Suk. Pria yang diam-diam menyimpan perasaan padanya. Hyun Suk banyak membantu No Ra mengingat kembali siapa dirinya dulu.

Ketika ditanya apa yang ingin dilakukan No Ra jika sudah lulus, apakah dia berniat mendapatkan pekerjaan dengan sertifikat sarjana. Berbeda dengan mahasiswa lain, usia No Ra tidak lagi berada pada masa produktif. Tapi No Ra kuliah bukan untuk mendapatkan pekerjaan. Baginya banyak yang bisa didapatkan dari bangku kuliah selain masa depan di dunia kerja. Salah satunya adalah pengalaman yang berharga. Pengalaman bertemu dengan teman-teman yang menyenangkan, bisa menghabiskan waktu bersama ketika kelas kosong, atau berjuang bersama dalam tugas kelompok. Suka-duka kampus yang tidak mungkin dirasakan jika kau tidak kuliah (ya iyalah).

Intinya, drama ini ingin memberi pesan bahwa belajar di universitas tidak selalu untuk tujuan mendapatkan pekerjaan yang baik di masa depan. Manfaatkan masa muda dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Buat prestasi setinggi mungkin. Bukan hanya prestasi akademis, karena hidup tidak selalu tentang nilai ujian. Tapi kembangkan diri dengan hal-hal yang kausukai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar